Berita Lamongan

Potensi Agrowisata Lewat Durian Sugihan Ala Lamongan, Begitu Enak Sampai Sudah Di-Booking Sejak Muda

Tatok memiliki banyak pohon durian di desanya, karena ia memang membudidayakannya di atas lahan seluas 1 hektare

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi didampingi Wabup Lamongan, KH Abdul Rouf mengamati durian berukuran besar yang dihasilkan di Desa Sugihan, Jumat (10/2/2023). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Wilayah Lamongan yang secara geografis tidak terlalu tinggi dari permukaan laut memang kurang ideal untuk budidaya durian. Tetapi bukannya tidak bisa, bahkan kini ada Durian Sugihan yang berpotensi menjadi durian khas Lamongan yang ternyata mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro.

Karena kharakter geografis yang kering dan panas di kawasan Utara Lamongan, durian dari Desa Sugihan ini tidak sekadar manis tetapi ada legit saat matang. Keunikan rasa itu terbukti menjadi pilihan baru untuk para penggemar durian, sehingga durian Sugihan mendapat penggemar tidak sedikit dari berbagai daerah.

Salah satu warga Desa Sugihan yang memelopori budidaya durian itu adalah Tatok (56). Ia membuktikannya, dengan kerja keras dan ketekunan tanah Lamongan bisa ditanami durian dan tumbuh subur.

Di salah satu kebunnya, Tatok memiliki 3.000 batang pohon durian produktif, dan potensi ini mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat utamanya petani durian, bahkan sangat produktif.

Tatok menjelaskan masa panen durian yang ditanamnya berlangsung sekitar Januari sampai Maret. Untuk satu pohon durian mampu berbuah rata-rata 20 biji dengan harga Rp 75.000 per KG. "Kita panen antara Januari-Maret. Harga rata-rata laku Rp 75.000 per KG, dan untuk satu pohon rata-rata bisa berbuah 20 biji," jelas Tatok.

Tatok memiliki banyak pohon durian di desanya, karena ia memang membudidayakannya di atas lahan seluas 1 hektare. Rata-rata pohon durian miliknya sudah berumur sekitar 20 tahun.

Di Sugihan tidak ada jenis durian asli Lamongan, namun tumbuh berbagai jenis yang sudah dibudidayakan, mulai durian montong, masmuar, ketan, musang kuning dan duri hitam. "Kalau saat ini yang menjadi favorit masyarakat adalah durian jenis montong," ungkapnya.

Dan metode penjualan durian di Sugihan juga unik, karena pembeli kebanyakan sudah memesan sejak buahnya masih kecil atau masih muda. Caranya, di buah yang muncul itu dipasangi name tag calon pembeli. Dan saat buahnya siap dipetik, pembeli akan dihubungi.

"Sistem penjualan kami tidak mengirim tetapi pembeli yang datang. Biasanya calon pembeli akan memesan buah sejak buahnya kecil. Dan yang menjadi khas dari durian Sugihan ialah tidak dipanen kalau tidak jatuh sendiri dari pohonnya," ungkapnya.

Dan durian Sugihan seperti sudah menjadi trade mark Lamongan, meski varietasnya bukan asli Kota Soto. Ini seperti menjadi tujuan wisata baru para penggemar durian, karena para pembeli rutin datang dari Surabaya, Bojonegoro, Babat, dan Mojokerto.

Camat Solokuro, Moch Machfud menambahkan, dari sekitar 3.000 pohon durian di Desa Sugihan, pada tahun ini ada 300 pohon yang sudah pada fase siap panen. Dan durian Sugihan memiliki kelebihan cita rasa matang pohon yang legit.

Ia membenarkan bahwa sebagian besar bauh durian sudah bertuan sesuai pesanan, tinggal menunggu matang kemudian pemilik pohon durian akan menghubungi pemesan agar datang mengambilnya.

"Petani durian di sini itu tidak menjual duriannya kalau tidak jatuh matang langsung dari pohon. Karena takut kalau dipetik belum waktunya, rasanya akan beda, " papar Machfud.

Kepala Desa Sugihan , Husnul Sakin berharap support dari pemerintah untuk menjadikan Sugihan sebagai desa agrowisata. "Harapan ke depan adalah support dan dukungan dari pemda, provinsi, dan pusat. Untuk mensupport, membantu kami, menjadikan wilayah Sugihan menjadi tujuan agrowisata," harap Husnul.

Ternyata potensi durian di salah satu wilayah Lamongan itu sudah direspons Pemkab Lamongan dengan memberikan bantuan 1.176 bibit durian pada 2022. Bantuan bibir durian itu tidak hanya untuk satu petani, namun juga dibagikan kepada masyarakat Sugihan secara merata.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved