Citizen Reporter

Incip-Incip 'Kaeng Hang Le', Gulai Daging Sedap Kaya Rempah dari Thailand Utara

Provinsi Chiang Rai, salah satu wilayah di Thailand Utara, memiliki menu gulai daging yang sedap, yakni kaeng hang le.

Editor: irwan sy
ist
Provinsi Chiang Rai, salah satu wilayah di Thailand Utara, memiliki menu gulai daging yang sedap, yakni kaeng hang le. 

SURYA.co.id - Provinsi Chiang Rai, salah satu wilayah di Thailand Utara, memiliki menu gulai daging yang sedap.

Orang Thailand menyebutnya kaeng hang le.

Di provinsi itu, yang terkenal adalah kaeng hang le chiang saen.

Sama seperti olahan daging yang biasanya populer di Asia, kuah kentalnya berbumbu rempah yang cukup kuat aromanya.

Bahan utamanya daging, tetapi tiap daerah memiliki pilihan daging yang sesuai dengan lokasinya.

Kaeng hang le lebih dari sekadar hidangan lokal Utara.

Kaeng hang le memiliki budaya dan kepercayaan yang sudah turun temurun yang mencerminkan makanan untuk tradisi dan perpaduan antarbudaya.

Meski diakui menjadi makanan lokal di Thailand Utara, diyakini gulai daging itu sebenarnya dipengaruhi budaya Myanmar.

Kaeng hang le bisa menggunakan berbagai macam daging seperti daging sapi, daging babi, daging ayam, dan daging kerbau.

Harganya berbeda-beda di setiap daerah bergantung pada daging yang digunakan.

Di warung, harganya mulai dari Rp 13.000-23.000 per porsi.

Jika makan di restoran, harganya mulai dari Rp 55.000-100.000 per porsi.

Gulai yang menjadi kuahnya kental.

Rasanya mantap karena perpaduan antara asin, asam, dan sedikit manis.

Potongan dagingnya lembut.

Memasak daging tidak mudah karena proses pembuatannya membutuhkan fermentasi dengan bahan yang tepat.

Daging memang direbus seperti olahan yang lain.

Akan tetapi, lama perebusan sudah diatur sehingga didapat daging yang lembut.

“Ini adalah menu yang sangat lezat dengan rempah-rempah harum,” ujar Taweesak, salah satu penikmat kaeng hang le, Sabtu (14/1/2023).

Tidak ada waktu khusus untuk menikmati gulai daging itu.

Gulai daging bisa dibuat sendiri atau tinggal membeli.

Biasanya, gulai daging selalu ada saat festival.

Meski demikian, kaeng hang le ini bisa dimakan untuk sarapan.

Itu sama populernya untuk makan malam.

Ketika ada festival tahun baru di kota, masyarakat di daerah Utara akan memasak gulai daging untuk menjamu tamu dalam upacara-upacara penting.

“Karena rasanya enak, kebanyakan masyarakat Utara memasak kaeng hang le untuk upacara-upacara atau hari-hari yang penting, terutama tahun baru, Songkran, dan acara pernikahan,” tutur Boonsong, salah satu penikmat kaeng hang le.

Supanit Disa
Mahasiswa Universitas Walailak
Sedang belajar Bahasa Indonesia di BIPA Universitas Negeri Malang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved