Citizen Reporter

Warga Nahdliyin Kota Madiun Turut Rayakan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo

PCNU Kota Madiun beserta para Nahdliyin dari Kota Madiun ikut partisipasi di perhelatan akbar 1 Abad NU yang dilaksanakan di Sidoarjo

Editor: irwan sy
ist
PCNU Kota Madiun beserta para Nahdliyin dari Kota Madiun ikut partisipasi di perhelatan akbar 1 Abad NU yang dilaksanakan di Sidoarjo 

SURYA.co.id - Perhelatan akbar 1 Abad NU yang dilaksanakan 24 jam di Sidoarjo, Selasa (7/2/2023) merupakan aktivitas yang tidak mungkin terlewat begitu saja oleh warga NU.

Perhelatan yang dihadiri oleh orang nomor satu di Republik Indonesia Presiden H Joko Widodo itu memang merupakan magnet yang menyedot perhatian Nahdliyin seluruh pelosok.

Mereka rela berdesak-desakan untuk ngalab berkah dari para tokoh NU, kiai, dan masyayikh yang juga turut hadir dalam acara itu, termasuk PCNU Kota Madiun beserta para Nahdliyin dari Kota Madiun.

Yang tercatat berangkat 1.487 orang.

Mereka berkendara dengan 20 bus, 15 minibus, dan 12 mobil pribadi serta ambulans, di antara yang berangkat, para guru pengasuh MI Darul Ulum Taman Kota Madiun juga turut menjadi saksi 1 Abad NU.

Pemberangkatan dilaksanakan pukul 22.00 WIB di depan Masjid Jami' Al Mukhlisin di Jalan Pahlawan Kota Madiun oleh Kapolres AKBP Suryono.

Saat itu turut hadir Kasdim Kota Madiun Mayor ARH Wahyu Wibowo, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Madiun Gus Shofa, dan Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Hardiyarto.

Hingga KM 655 jalan tol Madiun-Surabaya, sudah ada kemacetan lalu lintas.

Perjalanan terasa menyemut.

Begitu antusiasnya para nahdliyin dari berbagai daerah terlihat dari nomor kendaraan dan banner ataupun stiker yang menempel pada badan kendaraan.

Hampir pukul 06.30 WIB kemacetan sulit diurai.

Seluruh kekuatan dari kepolisian, TNI, DLLAJ, dan Banser bekerja keras mengatur laju kendaraan.

Di tengah jalan yang macet, ternyata rombongan masih dapat parkir di tempat yang tidak begitu jauh dari pusat perhelatan.

Itu sangat disyukuri padahal rombongan datang pukul 08.30 WIB.

Banyak yang harus berjalan lebih dari 3 km menuju lokasi acara.

Kendaraan mereka tidak bisa diparkir lebih dekat.

Meski demikian, tidak tampak wajah-wajah yang muram meski keringat bercucuran, cuaca panas, dan berjalan jauh.

Justru pada momentum seperti itu, kedekatan terjalin.

Tikar-tikar digelar dan semua saling menyapa.

“Rombongan dari mana?” tanya Suhardi, jemaah dari Tegalsari, Ponorogo.

Sosoknya sudah tidak muda, tetapi ia tampak sama bersemangatnya dengan yang lain.

Sapaan semacam itu membuka perbincangan selanjutnya. Itu membuat suasana menjadi mudah akrab.

“Kami dari Madiun, Kota Madiun,” jawab Marga Winarsih.

Sesekali semua menyimak acara yang hanya bisa didengar melalui pengeras suara yang ada di sekitar stadion.

Suara itu, kadang terdengar kadang tidak, tenggelam oleh kebisingan orang yang membeludak.

Meski demikian, pidato menggelegar yang disampaikan oleh Ketua PBNU, Cholil Yahya Staquf yang dengan lantang menyampaikan selamat datang kepada para hadirin dengan ucapan selamat datang di abad ke-2, membuat merinding.

Selanjutnya puncak acara yang dibuka oleh presiden dengan menabuh beduk digital dan dimulailah selebrasi peringatan 1 Abad NU.

Ada banyak acara sesudahnya.

Ada banyak artis dan orang tenar yang tampil.

Akan tetapi, pada saat itu rombongan para guru MI Darul Ulum Kota Madiun harus pulang.

Semua harus mengumpulkan tenaga agar keesokan hari para guru masih tetap fit mengajar anak-anak.

Sugeng Prajitno
Pengasuh MI Darul Ulum Kota Madiun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved