Berita Lamongan
Dobrak Kemapanan Dari Gang Kecil, Kafe di Lamongan Tantang 14 Barista Meracik Kopi Milenial
kompetisi antar barista juga merupakan cara mendobrak keterbatasan dan kemapanan, bahwa ngopi tidak begitu-begitu saja
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Sebagai minuman terpopuler sejagat, kopi tidak sekadar disajikan bersama gula dan air karena ternyata bisa diolahragamkan dalam penyajian dan rasa beraneka. Apalagi di tangan para milenial muda sekarang, racikan dan rasa kopi yang begitu berbeda tercermin ketika digelarnya adu kreativitas meracik kopi oleh para barista di Lamongan, Kamis (9/2/2023).
Kompetisi meracik kopi dengan berbagai kreativitasnya itu diadakan di sebuah gang sempit di Kecamatan Jetis, Kecamatan Kota Lamongan. Di lorong kecil itulah, Mundus Cafe atau Mundus Coffee memutar usaha minuman berbahan dasar kopi.
Kafe yang dikelola pemuda Lamongan, Hamami Rafif ini sudah berdiri sejak 2021 dan memilih gang sempit yang jauh dari keramaian jalan nasional dan jalan kabupaten, jelas sangat anti mainstream. Meski begitu, gang sempit tidak otomatis menyempitkan kreativitas usaha, karena kenikmatan aneka rasa kopi tetap jadi prioritas.
Terobosan Hamami menggelar kompetisi antar barista dalam meracik kopi itu, juga merupakan cara mendobrak keterbatasan dan kemapanan, bahwa penyajian kopi tidak begitu-begitu saja. Terbukti ada 14 barista beradu kepiawaian menggunakan alat modern.
"Bagi barista seperti kami, meracik kopi mempunyai kenikmatan tersendiri. Meski tidak sepopuler di kota lain seperti Surabaya dan Malang, seni meracik kopi memiliki segmen penggemar cukup luas di Lamongan," ujar Frega, salah satu peserta lomba.
Kepiawaian para barista diuji dari bagaimana cara meracik kopi manual dengan metode V-60, cara menyeduh, hingga rasa atau after taste, yang ditinggalkan kopi.
"Kegiatan ini digelar pertama kali secara mandiri, ada 16 barista yang berpartisipasi. Selain itu juga ada sharing, edukasi dan teknik yang dibagikan kepada para barista," ujar salah satu juri lomba, Sandy Bahtiar.
Sandy berharap agar berbagai gebrakan dan inovasi yang dilakukan para milenial pecinta kopi dapat mewarnai tumbuh kembang UMKM di Lamongan. "Harapannya bisa semakin luas, kegiatan anak-anak muda yang positif ini supaya terus ke arah lebih baik. Barista-barista lokal juga bisa berbicara banyak di event regional dan nasional lainnya," ungkap Sandy.
Sementara Hamami mengungkapkan, total ada 14 barista yang sebagian besar dari Kecamatan Lamongan dan Babat, sisanya dari Kecamatan Paciran. Dan kompetisi yang digelar itu akan menjadi memberi pemahaman tentang bagaimana nanti menemui racikan kopi seperti yang didapatkan dari lomba.
"Terus outputnya, barista itu ke mana. Dari kompetisi-kompetisi itu sudah menjelaskan kenapa barista harus memilih jenis kopi dan bagaimana penyajiannya," katanya. *****
Mustu Coffee Lamongan
adu kepiawaian barista di Lamongan
lomba pengolahan kopi milenial
lomba meracik kopi dari gang sempit
inovasi penyajian kopi
| Ibu-ibu di Kabupaten Lamongan Diajak Siapkan Generasi Masa Depan Bermoral dan Berkarakter |
|
|---|
| Bantu Bibit Untuk Penanaman Pekarangan Pangan Bergizi, Polres Lamongan Wujudkan Swasembada Pangan |
|
|---|
| Pemakaman Polisi yang Tewas saat Cek BBM Ilegal di Kalimantan Timur Khidmat, Anak Korban Histeris |
|
|---|
| Mendapat Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan, Petani Tambak Sumringah |
|
|---|
| Lamongan Siaga Merah, Air Sungai Bengawan Solo Meluber Genangi Pemukiman Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/barista-lamongan-buka-warkop-di-gang-sempit.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.