Berita Surabaya

BTN Siap Perluas Pengelolaan Dana Nasabah Prioritas Lewat Peluang Usaha yang Sedang Bertumbuh

PT Bank Tabungan Negara (BTN) melihat potensi usaha di tahun 2023 ini masih akan bertumbuh dan akan banyak menciptakan sektor usaha baru.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, saat hadir dalam kegiatan BTN Prioritas 'Market Outlook & Chinese New Year 2023' di Surabaya, Jumat (3/2/2023) malam, sambil menyerahkan CSR kepada dua bangunan klenteng, masing-masing senilai Rp 100 juta. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) melihat potensi usaha di tahun 2023 ini masih akan bertumbuh dan akan banyak menciptakan sektor usaha baru.

Wealth Management Division Head BTN Prioritas, Frengky Rosadrian Perangin-Angin, mengatakan bahwa kondisi Indonesia saat ini cenderung lebih stabil karena secara sumber daya sangat mencukupi.

"Sehingga dampak resesi global terhadap Indonesia sangat minim walaupun ada. Tetapi kami yakin kondisi pertumbuhan di Indonesia cukup stabil," kata Frengky, disela kegiatan BTN Prioritas 'Market Outlook & Chinese New Year 2023' di Surabaya, Jumat (3/2/2023) malam.

Apalagi pemulihan ekonomi di tahun 2022 lalu, bisa berjalan cukup bagus.

Frengky menyebut, penurunan inflasi juga sedikit sehingga ke depan, mereka yakin Indonesia akan makin membaik.

"Sebagai satu-satunya bank yang fokus pada KPR, kami melihat kondisi 2023 masih tetap optimis, apalagi saat ini sudah banyak perbaikan," jelas Frengky.

BTN di tahun ini juga telah menjalankan transformasi serta berbagai inisiatif strategis sesuai aspirasi dari pemegang saham yang berdampak sangat bagus pada kinerja bank tersebut pada tahun 2022.

"Pada 2022, DPK tumbuh 8,77 persen yang ditopang oleh pertumbuhan CASA sebesar 4,22 persen. Sehingga berhasil menekan rasio Cost of Fund menjadi sebesar 2,6 persen, kredit juga tumbuh 8,53 persen," ungkap Frengky.

Selanjutnya KPR Subsidi tumbuh 10,42 persen dan Nonsubsidi tumbuh sebesar 4,6 persen.

Bank BTN juga menekan rasio NPL ke angka 3,38 persen dengan rasio coverage meningkat ke 150,62 persen.

Untuk pertumbuhan aset BTN, kenaikan mencapai 8,27 persen. Sedangkan laba BTN meningkat 27,52 persen menjadi Rp3 triliun.

Dengan melihat capaian di 2022, di mana secara keseluruhan kinerjanya naik 12 persen, maka di tahun ini peningkatan kinerja perseroan diprediksi pertumbuhannya bisa mencapai 11 persen.

Agar kinerja kian moncer, saat ini BTN tidak hanya fokus menggarap pasar KPR, tetapi sejumlah potensi lainnya, seperti investasi dan saham.

"BTN tidak hanya bersumber dari DPK, tetapi juga mengusung dari produk lain seperti investasi dan proteksi. Kami lebih mengedepankan solusi keuangan untuk nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dan saat ini dana pihak ketiga bank BTN Prioritas mencapai Rp 46 triliun," beber Frengky.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved