Pembunuhan Berantai Wowon Cs
TIPU DAYA Wowon Cs Buat TKW Hana 4 Tahun Setor Gajinya, Eks Istri yang Hampir Dibunuh Jadi Pembujuk
Terungkap tipu daya komplotan pembunuh berantai Wowon Cs kelabui para tenaga kerja wanita (TKW) agar mau menyetorkan uang ratusan juta
SURYA.CO.ID - Ini lah tipu daya komplotan pembunuh berantai Wowon Cs kelabui para tenaga kerja wanita (TKW) agar mau menyetorkan uang ratusan juta kepada komplotannya.
Tipu daya Wowon Cs itu diungkapkan Hana, mantan TKW yang mengaku menyetor Rp 100 juta untuk investasi ke komplotan pembunuh berantai ini.
Selasa (3/1/2023) pukul 22.00 WIB, Hana ditemani petugas Polda Metro Jaya mendatangi Polres Cianjur membuat laporan penipuan yang dilakukan oleh Wowon cs.
"Saya tertipu oleh praktik investasi yang ditawarkan Wowon yang juga pelaku pembunuhan berantai," kata Hana kepada wartawan di Mapolres Cianjur, dikutip dari Tribunjabar.id, Selasa (31/1/2022) kemarin.
Hana menginvestasikan uangnya tersebut saat dirinya menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Baca juga: SOSOK Yeni 2 Kali Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs tapi Ikut Cari TKW Korban Penggandaan Uang
Ia menginvestasikan sejumlah uang dengan dikirimkan ke rekening Dede, terhitung sejak tahun 2018 hingga 2021.
Setiap bulan, kata Hana ia mentransfer uang untuk investasi tersebut.
"Hampir setiap bulan saya kirim uang ke Wowon melalui rekening Dede. Paling sebesar Rp2 juta."
"Sehingga kalau dihitung total kerugian saya mencapai Rp 100 juta," jelas Hana.
Hana mengaku bahwa dirinya tidak merasa curiga kepada Wowon cs karena korban lainnya yakni Siti sering meyakinkan Hana.
Kepada Hana, Siti mengaku melihat langsung Wowon cs menggandakan uang, sebelum dia akhirnya tewas dibunuh dengan didorong ke laut.
Selain Siti, Hana mengetahui juga bahwa Yeni ikut melakukan investasi.
Yeni, adalah mantan istri anggota komplotan Wowon Cs, Dede Solehudin.
"Saya diajak oleh Siti, kemudian saya juga tahu kalau Yeni juga ikut investasi. Makanya tidak curiga," katanya.
Hana mengungkapkan bahwa ia mengetahui ternyata investasi yang ia lakukan tersebut adalah penipuan.
Ketika dirinya pulang ke Indonesia, uang investasi dan keuntungan yang ditawarkan Wowon cs sebelumnya tidak terbukti.
Kemudian, setiap Hana menagih uangnya tersebut, Wowon cs selalu membuat alasan.
"Ketika saya pulang, ternyata uang saya tidak jelas ke mana. Setiap menagih selalu membuat alasan," ucapnya.
Hana pun berharap, bahwa uang yang selama ini ia hasilkan dari bekerja di Arab Saudi sejak 2017 hingga 2021 dapat kembali.
"Saya berharap uang kembali, karena itu hasil jerih payah saya selama bekerja di sana," katanya.
Yeni Bantu Wowon cs Jerat TKW untuk Jadi Korban Penipuan

Terungkap sosok Yeni, mantan istri tersangka pembunuhan berantai, yakni M Dede Solehudin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa Yeni membantu Wowon cs untuk menipu Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Namun, meskipun demikian, status Yeni saat ini masih sebagai saksi.
"Masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Sementara yang bersangkutan saksi," tuturnya, Selasa (31/1/2023) kemarin.
Yeni juga diketahui selamat dari maut meski dua kali coba dibunuh komplotan pembunuh berantai Wowon Cs.
Percobaan pembunuhan terhadap Yeni oleh komplotan Wowon CS diungkap Ahal Suparman (71), ayahnya.
Ahal Suparman menyebut upaya pembunuhan pertama terjadi saat Yeni akan ditenggelamkan di laut dari kapal yang berangkat dari Surabaya.
Sementara upaya kedua, Yeni diracun di Ciranjang, Cianjur.
Menurut Ahal, Yeni juga kerap kali juga mendapatkan ancaman pembunuhan dari Wowon maupun Dede, sang suami. Bahkan ancaman ke keluarganya hingga tujuh turunan.
Baca juga: NASIB Malang Anak Wowon Tersangka Pembunuh Berantai: Sempat Diracun, Tak Tahu Ibu dan Kakak Tewas
Karena sering mendapatkan ancaman pembunuhan, ia memutuskan pergi dari Cianjur.
"Yeni sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia setelah kejadian Wowon ramai di media massa," kata Ahal.
Kini Yani menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, sejak empat tahun lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi Haryadi mengakui adanya percobaan pembunuhan terhadap Yeni.
Hengki Haryadi mengatakan Yeni bahkan sudah sempat diikat dengan kain dan akan dihabisi oleh pelaku dengan cara mencekiknya.
"Bahkan yang kedua sudah diikat menggunakan kain untuk dicekik. Namun karena melawan akhirnya gagal," tuturnya.
Siapa sebenarnya Yeni?
Saat ini Yeni diketahui masih berumur 35 tahun.
Yeni adalah adik kandung dari Ai Maimunah, istri Wowon yang juga jadi korban tewas dalam kasus pembunuhan Wowon Cs.
Setelah lolos dari pembunuhan dua kali, Yeni memutuskan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.
Namun, untuk bisa bekerja ke luar negeri dia menggunakan jalur yang salah alias ilegal.
Hal itu berdasarkan keterangan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.
Dari catatan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sebanyak 11 TKW korban penipuan Wowon Cs, hanya tiga orang yang berangkat secara resmi atau legal.
"Itu TKW ternyata hanya tiga nama yang ada namanya di sistem BP2MI berarti nama lain yang sudah di luar negeri. Baik yang sudah meninggal karena korban pembunuhan baik yang teridentifikasi, yang sekarang di Jakarta mereka yang akan atau sudah diberangkatkan secara unprosedural," ungkap Benny kepada wartawan di kantornya, kawasan Jakarta Timur, Senin (30/1/2023).
Tiga nama TKW korban Wowon cs yang berangkat secara legal itu terdata di sistem komputerisasi Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI).
Mereka adalah Farida korban meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat; Aslem korban yang masih hidup yang berada di Jakarta dan Evi Lusiana korban yang saat ini diduga berada di Dubai.
Sementara, delapan sisanya yang dinyatakan ilegal yakni korban tewas yang menceburkan diri di Laut Surabaya, Siti Fatimah; korban hidup bernama Hanna yang saat ini berada di Jakarta.
Selanjutnya, Yeni diduga berada di Mesir, Hamidah diduga berada di Riyadh, Yanti alias Yenti yang diduga berada di Dubai, Entin yang diduga berada di Abu Dhabi.
Lalu dua korban lain bernama Nene dan Sulastini hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
"Seperti saya sebutkan tadi berdasarkan info dari penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya juga semua ini diduga akan diberangkatkan dan sudah diberangkatkan secara un prosedural," kata Benny.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan hingga saat ini polisi masih melakukan pencarian pada dua TKW korban penipuan Wowon cs, yakni Evi dan Nene.
"Penyidik masih bekerja, nanti hasilnya apa yang menjadi harapan publik termasuk harapan korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu.
Sebelumnya, penyidik sudah melakukan pencarian dengan mendatangi keluarga dua TKW tersebut.
"Jadi penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya belum berhenti, artinya keproaktifan dari penyidik untuk mencari korban baik secara identitas maupun informasi," katanya.
"Seperti yang disampaikan Hana maupun Aslem, ada dua temannya yang masih dicari, tentu kita proaktif ini, akan kita cari ke keluarganya," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Datangi Polres Cianjur, Korban Penipuan Wowon cs Lapor Alami Kerugian Rp100 juta, Harap Uang Kembali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.