Berita Ponorogo

Ratusan Hewan Ternak di Ponorogo Terjangkit PMK, Dipertahankan Ponorogo Gencarkan Lagi Vaksinasi

Ratusan hewan ternak di Ponorogo terjangkit PMK, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo menggencarkan lagi vaksinasi PMK

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Petugas melakukan vaksinasi PMK terhadap hewan ternak di Ponorogo. 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Sedikitnya 221 hewan ternak di Ponorogo terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Terkait hal tersebut, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo menggencarkan lagi vaksinasi PMK untuk hewan ternak.

“Untuk saat ini, vaksinasi ternak pada tahun 2022, ada 64 ribu. Sedangkan untuk pada Januari 2023 ini, ada 16 ribu dosis. Totalnya ada 80 ribu dosis vaksin,”‘ujar Kepala Dipertahankan Ponorogo, Masun, Selasa (31/1/2023)

Artinya, kata dia, vaksinasi mencapai 89 persen. Karena, sasarannya adalah 90 ribu dosis. Sedangkan untuk populasi khusus sapi berjumlah 92 ribu.

Baca juga: PMK Kembali Menyerang Ratusan Ternak di Ponorogo, Ditemukan Satu Hewan Mati

Baca juga: Cegah PMK Meluas, Pemkab Ponorogo Mulai Lakukan Sterilisasi Pasar Hewan

Baca juga: PMK Gelombang 2 di Ponorogo, Dipertahankan: 221 Hewan Ternak di 12 Kecamatan Telah Terjangkit

Petugas dari BPBD Ponorogo melakukan sterilisasi di Pasar Hewan Jetis, Jumat (27/1/2023).
Petugas dari BPBD Ponorogo melakukan sterilisasi di Pasar Hewan Jetis, Jumat (27/1/2023). (SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum)

“Saat ini kami masih menggencarkan vaksinasi. Agar sampai sesuai dengan target yang telah ditentukan. Jangan ada penolakan untuk vaksinasi hewan ternak,” ujar Masun.

Disebutkan, wabah PMK kembali serang ternak di Ponorogo karena tertular sapi dari luar kota. Peternak beli dari Magetan maupun Wonogiri. Jawa Tengah. Kemungkinan di sana vaksinasi tidak efisien.

Masun menyebut, bahwa vaksinasi PMK sangatlah penting. Dia menyebutkan, jika tingkat efektivitas vaksin PMK untuk mencegah tertular mencapai 90 persen.

“Sampai 90 persen, jika telah menerima dua kali suntikan vaksin,” jelas Masun kepada SURYA.CO.ID di kantor Dipertahankan Ponorogo Jalan Urip Sumoharjo.

Hal ini dibuktikan dengan kondisi PMK di Kecamatan Pudak, di mana baru ada satu kasus PMK yang dilaporkan. Padahal pada gelombang PMK pertama, Kecamatan Pudak menjadi yang terparah.

"Pudak kemarin menjadi yang terparah di gelombang pertama, dan ini baru ada satu kasus yang dilaporkan," ungkapnya.

Masun juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya juga melakukan pengetatan penerapan biosecurity di pasar hewan. Yaitu, pengaktifan kegiatan disinfeksi pasar hewan sehari sebelum hari pasaran, serta peningkatan edukasi dan penyebaran informasi kepada peternakan.

"Ada 4 poin untuk mengantisipasi penyebaran PMK, vaksinasi, pengetatan, disinfeksi pasar hewan dan edukasi. Mohon jangan tolak petugas vaksinasi," pungkas Masun.

Untuk sekedar diketahui, setelah 3 bulan zero case kasus PMK, hewan ternak di Ponorogo kembali terjangkit PMK. Kasus pertama ditemukan di Desa Munggung, Kecamatan Pulung. Ada 1 sapi mati karena PMK.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved