Berita Bangkalan
Rekaman Penculikan Anak di Bangkalan Hoaks, Kapolres : Laporkan Kalau Ada Orang Mencurigakan
kami imbau kepada seluruh masyarakat Bangkalan agar tidak mudah percaya isu penculikan anak, sebelum mengetahui faktanya
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Dugaan adanya penculikan anak di sejumlah daerah memang patut diwaspadai para orangtua, namun juga ada yang memanfaatkan keresahan itu dengan mengedarkan informasi tidak benar alias hoaks. Seperti dua pekan terakhir, rekaman suara berbahasa Madura tentang informasi upaya penculikan terhadap anak meramaikan grup WhatsApp (WA) di Bangkalan.
Kondisi ini memicu kegaduhan di media sosial (medsos) dan meninggalkan segudang tanya di benak masyarakat tentang kebenaran rekaman suara berdurasi 1:03 menit itu.
Polisi pun merespons informasi yang masih liar itu agar tidak berkepanjangan sehingga menimbulkan kepanikan. Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono menggelar siaran pers, Senin (30/1/2023). Ia didampingi Wakapolres Bangkalan, Kompol Mukhammad Lutfi, Kasat Intelkam Kompol Akhmad Junaidi, Kasi Humas Ipda Risna Wijayati, hingga KBO Satreskrim Ipda Sugeng Hariana.
“Saya Kapolres Bangkalan, menyampaikan terkait beredarnya pesan audio berdurasi 1 menit 3 detik dan video yang beredar melalui grup WA tentang isu penculikan anak di Kota Bangkalan. Itu tidak benar atau hoaks,” ungkap Wiwit.
Dalam rekaman suara berbahasa Madura itu disampaikan seorang pria. "Dhek tan-tretan sedhejeh (kepada saudara sekalian), se andik kompoi se a sekolah (yang punya cucu bersekolah), awasin (diawasi). Penculigen molaeh beraksi e Bangkalan (Penculiknya mulai beraksi di Bangkalan), begitu bunyi rekaman tersebut."
"Gellek neng adhe’eh Toko AA (Tadi di depan Toko AA), ana’eh tang kancah dibik (anak dari teman saya), ontong ketangngen pas mangakatdeh madrasah (beruntung ketahuan saat hendak berangkat ke madrasah). King pas penculigeh buruh (Cuma penculiknya kabur), nganggui avanza celleng (mengendarai Avanza warna hitam), lok e capok (keburu kabur)."
"Diiming-imingi pesse 50 ebuh (diimingi uang Rp 50 ribu), pas buruh nak-kana’eh se eberinah pesse (kabur si anak yang mau diberi uang), pas buruh kiah penculigeh (kabur juga penculiknya). Neng adhe’eh Toko AA jelen ka temor gang kennek (di depan Toko AA jalan ke timur gang kecil), ana’eh tang kancah dibik (anak dari teman saya)."
"Tengateh dhe’ se andik kompoi (Hati-hati kepada yang punya cucu), a terragih pagenna neser takok sampe kededdien (diantar yang benar kasihan khawatir sampai kejadian). "
Toko AA yang disebutkan pria dalam rekaman suara itu yakni sebuah kelontong pecah belah khusus kebutuhan rumah tangga, berlokasi di Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan.
Peristiwa upaya penculikan yang disebutkan dalam rekaman suara itu, semua dibantah pihak kepolisian. Termasuk beredarnya video yang menayangkan peristiwa penculikan anak.
“Video yang beredar tersebut adalah editan dengan suara dubbing, perihal anak di India terkena benang layangan. Video tersebut pernah beredar tahun 2017. Dengan ini kami imbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bangkalan agar tidak mudah percaya isu penculikan anak, sebelum mengetahui faktanya,” tegas Wiwit.
Mantan Kapolres Pacitan itu meminta masyarakat lebih selektif dan teliti dalam menanggapi isu yang berkembang. Sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan ketakutan berlebihan. Karena hingga sejauh ini, tidak ada kasus penculikan yang terjadi di Bangkalan.
“Namun apabila Anda melihat orang mencurigakan, segera menghubungi Bhabinkamtibmas atau di nomor call centre ‘Polres Bangkalan Kandani Komunikasi Anda untuk Polisi’ dengan nomor 081223456110 atau di nomor call centre 110,” pungkasnya. *****
Penculikan anak masih mengintai
Berita penculikan anak
rekaman penculikan anak di Bangkalan
hoaks penculikan di Bangkalan
Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono
Rosyadi ke Rusia Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Dorong Mahasiswa UTM Kuliah di Luar Negeri |
![]() |
---|
Harga-Harga Naik Jelang Nataru, Penjual Mie Ayam di Bangkalan Terpaksa Oplos Cabai Merah dan Hijau |
![]() |
---|
Cabdindik Apresiasi Prestasi SMA/SMK Bangkalan Selama 2024, Meski Koordinasi Antar Lembaga Lemah |
![]() |
---|
Derita Kampung Nelayan di Kabupaten Bangkalan, 20 Tahun Dikepung Banjir |
![]() |
---|
Kader GP Ansor se-Indonesia Diasah di Bangkalan, Disiapkan Jadi Pemimpin Bangsa Berintegritas Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.