Berita Surabaya

Pemkot dan DPRD Surabaya Siapkan 25 Ribu Beasiswa Hingga Bangun 8000 Jamban

Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Surabaya terus bersinergi saling menguatkan menuju masa depan Kota Pahlawan yang lebih baik.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
IST
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Anggota DPRD Surabaya (Fraksi PDIP) saat menjaring aspirasi masyarakat dalam masa reses. DPRD Surabaya dan Wali Kota Eri Cahyadi bersama Pemkot Surabaya berkomitmen terus menekan angka kemiskinan di Surabaya. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA - Hingga saat ini, Kota Surabaya tiada henti membangun dan melayani masyarakat.

Muaranya, semua program diorientasikan pada pemenuhan hak dan menyejahterakan warganya.

Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Surabaya terus bersinergi saling menguatkan menuju masa depan Kota Pahlawan yang lebih baik.

Sejumlah kemajuan Surabaya yang dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji, dengan dukungan DPRD Kota Surabaya telah tercapai, seperti mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan instrumen berbasis elektronik.

“Misalnya, pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) harus tuntas di kelurahan,” kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

Saat ini pula tengah digiatkan layanan jemput bola petugas kelurahan ke balai-balai RW, satu minggu dua kali.

Semua untuk percepatan layanan Adminduk.

Adi juga memaparkan program Pemkot Surabaya setelah disetujui DPRD, tentang perbaikan 8.000 jamban bagi penduduk dan perbaikan 3.500 rumah tidak layak huni.

Tidak hanya itu, pada 2023 ini juga diluncurkan beasiswa bagi 25.000 pelajar SMA/SMK sederajat, negeri dan swasta, dari keluarga tidak mampu.

Adi yang alumnus FISIP Unair ini mengapresiasi kebijakan Wali Kota Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya yang mendirikan rumah-rumah padat karya untuk menekan angka pengangguran dan mengungkit penguatan ekonomi keluarga-keluarga yang tidak mampu.

“Juga dilakukan perluasan layanan air bersih oleh PDAM. Semua kebijakan itu untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga masyarakat di semua sektor,” ucap Adi.

Pria asal Blitar ini juga menerima penjelasan tentang kinerja massif ibu-ibu Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam menekan prevalensi balita stunting.

Kader-kader ini terus memberi perhatian pada masalah balita stunting ini.

Kader Ibu Charles dari Tenggilis Mejoyo, menjelaskan di kawasannya angka stunting yang semula lima balita, kini menjadi satu anak.

“Ibu-ibu KSH benar-benar hebat! Telah bekerja keras menekan angka stunting, memperhatikan kesehatan masyarakat dan warga lanjut usia, pendidikan dan sebagainya,” pungkas Adi Sutarwijono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved