DETIK-DETIK Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Jawab Tegas Curhat Prajurit Brimob Minta Mutasi

Panglma TNI Laksamana Yudo Margono memberikan jawaban tegas kepada seorang prajurit Brimob jadi sorotan. Berikut kronologinya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
kolase instagram @listyosigitprabowo
Kolase foto-foto tangkap layar prajurit Brimob curhat minta mutasi. 

SURYA.co.id - Detik-detik Panglma TNI Laksamana Yudo Margono memberikan jawaban tegas kepada seorang prajurit Brimob jadi sorotan.

Momen ini tampak dalam video yang diunggah oleh instagram resmi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam video tersebut, si prajurit Brimob awalnya curhat kepada Kapolri untuk meminta mutasi.

Alasan prajurit Brimob Papua itu meminta pindah tugas karena sakit asam urat.

Mendengar hal tersebut, Laksamana Yudo berang dan langsung membantah.

Menurut Panglima harusnya para abdi negara memiliki kesehatan jasmani yang baik.

Lantaran hal tersebut merupakan pembeda para anggota Polisi dan TNI dengan warga sipil.

Dengan suara lantang, Yudo menyebutkan bahwa dengan kondisi yang prima, para abdi negara dapat melaksanakan tugas dengan maksimal, termasuk meminta mutasi.

Yudo menegaskan kenapa para prajurit bisa sakit asam urat karena jarang berolahraga.

Berikut videonya:

Yudo Margono Beri Perintah Tegas Terkait Mobil Dinas TNI

Di kasus sebelumnya, Video viral pria ganti pelat mobil dinas TNI saat beli pertalite ternyata berefek hingga jadi perhatian Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Panglima TNI berjanji akan lebih tegas menertibkan mobil-mobil dinas TNI.

Hal ini diungkapkan Laksamana Yudo Margono saat menanggapi soal mobil-mobil dinas pelat TNI yang disalahgunakan belakangan ini.

Terkait hal itu, Yudo telah memerintahkan Polisi Militer (Pom) TNI untuk melakukan pemeriksaan.

"Kami periksa karena di TNI maupun di (tiga) matra itu kan ada POM, Pomad, Pomal, Pomau dan Puspom TNI. Nah ini tugasnya menertibkan itu.

Saya sudah perintahkan untuk ditertibkan semuanya," ujar Yudo di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Selasa (24/1/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Panglima: Tak Semua TNI Pakai Pelat Dinas, Kita Tertibkan Lagi, kalau Susah Dikandangkan Mobilnya!'.

Yudo mengakui, penggunaan mobil-mobil dinas TNI memang perlu pengawasan yang lebih ketat.

Ia mengakui bahwa tidak semua mobil-mobil dinas TNI digunakan oleh TNI.

"Tidak semuanya TNI menggunakan pelat itu. Ada juga purnawirawan yang menggunakan pelat itu," kata Yudo.

"Makanya kita tertibkan lagi. Kalau memang susah ditertibkan ya kita kandangkan mobilnya. Supaya tidak digunakan lagi.

Kalau sudah diberi kepercayaan harus membawa citra baik TNI, ternyata diberikan kepercayaan enggak bisa, ya kita kandangkan kendaraannya," ucap dia.

Kasus terbaru, sebuah video yang memperlihatkan mobil dinas TNI mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU viral di media sosial.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08, Senin (23/1/2023).

"Smoga pak Panglima bisa ngliat hal ini. Jd org ini minta diisi pertalite tp ditolak krn mbl dinas. Kejadian tgl 16/01/2023 di SPBU restart area sebelum keluar tol Jatiwaringin," demikian keterangan dalam video.

Hingga Selasa (24/1/2023), unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 1.700 kali dan dikomentari lebih dari 160 kali pengguna Instagram.

Berikut fakta-fakta selengkapnya.

1. Milik Pensiunan TNI

Kepala Penerangan (Kapen) Pussenkav Mayor Kav Wahyu Nurdin mengatakan, kendaraan dengan pelat dinas TNI AD dengan nomor registrasi 90186-32 itu adalah milik Mayjen TNI (Purn) Mindarto.

Kendaraan Suzuki Jimny warna hijau metalik tua tersebut terdaftar di Samsat dengan nomor polisi D 1585 XGR.

Ia menjelaskan, pelat nomor dinas itu diterbitkan saat yang bersangkutan masih berdinas aktif di Pussenkav sebagai Pamen Ahli.

"Terakhir kali pelat tersebut diperpanjang pada 7 Juli 2020 dan masa berlaku nomor tersebut sudah habis sejak Juli 2021, serta tidak lagi diperpanjang karena yang bersangkutan telah memasuki masa pensiun," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

2. Pelat Dinas Ditarik

Saat ini, lanjut Wahyu, pelat dinas tersebut sudah ditarik langsung oleh Kasubditpamlatter Sdirum Pussenkav Kolonel Kav Harri Purnomo kemudian diserahkan ke Pomdam III/Slw.

3. Sosok Pria dalam Video

Menurut info, pria yang terekam dalam video viral itu, adalah putra dari Mayjen TNI (Purn) Mindarto, yakni Yonatan Wiliam Pascalis.

Wahyu menuturkan, Yonatan kini sudah berada di Australia untuk melanjutkan pendidikan.

"Yang bersangkutan tidak menyadari saat menggunakan kendaraan tersebut ternyata terpasang pelat dinas militer milik orangtuanya, serta tidak memahami tentang aturan maupun mekanisme bahwa kendaraan pelat dinas TNI tidak diperbolehkan untuk mengisi BBM bersubsidi di SPBU," ungkapnya.

4. Sudah Minta Maaf

Oleh karena itu, Yonatan berinisiatif mengganti pelat dinas dengan pelat hitam yang ada di dalam kendaraan tersebut.

Melalui sebuah video singkat, Yonatan telah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada institusi TNI, khususnya bagi TNI AD.

"Karena kesalahpahaman atas perbuatan yang telah dilakukan saat berada di SPBU tersebut hingga video tersebut menjadi viral di medsos," tandasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved