Berita Pasuruan
Sampaikan Aspirasi ke Mendikbud, Anggota DPR RI Ini Minta Perhatikan Satpam dan Operator Sekolah
Kalau zaman dulu, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tetapi kalau zaman sekarang guru itu pahlawan tanpa penghargaan
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PASURUAN - Seiring dengan tingginya tuntutan untuk membentuk generasi cerdas dan berakhlak, nasib tenaga pendidikan dan guru di Indonesia ternyata masih memprihatinkan. Termasuk di wilayah Pasuruan, anggota DPR RI dari Pasuruan - Probolinggo (Paspro,) Moh Haerul Amri mendapati banyak permasalahan terkait guru dan tenaga pendidikan.
Karena itulah, Amri menyerahkan rangkuman Daftar Inventaris Masalah (DIM) guru honorer dan tenaga pendidikan Jawa Timur ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, Selasa (24/1/2023).
Ini adalah janji Gus Aam, sapaan anggota DPR RI Fraksi NasDem itu kepada ribuan guru honorer dan tenaga pendidikan yang nasibnya terkatung-katung sampai sekarang. Gus Aam menyerahkan aspirasi langsung ke Nadiem Makarim usai menggelar rapat kerja dengan Komisi X.
Gus Aam mengatakan, respon Mendikburistek sangat positif. Menurutnya, Mas Nadiem akan mempelajari aspirasi dari para guru honorer dan tenaga pendidikan ini. “Mudah-mudahan mendapatkan hasil yang positif,” kata Gus Aam.
Ia berharap, Kemendikburistek memperhatikan 23 poin penting dalam aspirasi guru honorer dan tenaga pendidikan ini. Ia menyebut, permasalahan pendidikan benang kusut yang belum terurai. Sekalipun ada jalan tetapi masih ada kendala di lapangan.
“Kalau zaman dulu, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tetapi kalau zaman sekarang guru itu pahlawan tanpa penghargaan. Bayangkan saja, masih banyak kawan-kawan guru yang statusnya honorer. Ini perlu diperhatikan betul,” tambahnya.
Ia juga mendengar aspirasi agar pemerintah juga memikirkan nasib tenaga pendidik seperti operator, satpam atau penjaga sekolah, penjaga perpustakaan dan lain sebagainya yang nasibnya belum jelas dan terlupakan. Nasib tenaga pendidik di luar guru itu juga perlu dipikirkan.
“Harapan saya, pada 2023 juga ada perhatian untuk tenaga pendidikan (tendik) seperti penjaga sekolah dan operator sekolah, supaya ada perekrutan PPPK. Juga karena tendik sangat berperan di lembaga masing-masing. Peran mereka ini ibarat jantungnya sekolah,” jelasnya.
Disampaikannya, tanpa ada tendik maka warga sekolah jelas kalang kabut. Mulai tahun 2021 sampai 2022 perekrutan PPPK masih sebatas untuk guru. Sangat miris karena masih ada tendik yang berusia 56 tahun dengan masa kerja 25 tahun tetapi nasibnya tidak jelas.
“Pemerintah perlu memberikan penghargaan dengan segera membuka perekrutan PPPK untuk tendik tahun 2023 ini karena sebentar lagi masuk usia pensiun. Ini salah satu bentuk penghargaan atas jasa dan peran mereka selama ini,” paparnya. *****
Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud diminta perhatikan nasib guru
anggota komisi X DPR RI Moch Haerul Amri
nasib tenaga pendidik di Pasuruan
Rekrutmen PPPK
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
Dapat Laporan Pengurukan Tanpa Izin, Satpol PP Kabupaten Pasuruan Akan Panggil Pemilik Lahan |
![]() |
---|
Diversi Kasus Santri Bakar Santri di Pasuruan Gagal, Sidang Perdana Segera Digelar Jumat |
![]() |
---|
Bupati Pasuruan Sebut PPS Penentu Sukses Pesta Demokrasi, Ajak Ciptakan Produk Politik Berkualitas |
![]() |
---|
Tolak Usulan Kades Karena Picu Perpecahan, Giliran Ratusan Perangkat Desa Pasuruan Geruduk Jakarta |
![]() |
---|
Sektor Pariwisata Bisa Jadi Andalan Pasuruan, Pemkab Diminta Lebih Kreatif Susun Kalender Wisata |
![]() |
---|