Pembunuhan Berantai Wowon Cs
KEKEJAMAN Dede Solehudin Tersangka Pembunuh Berantai Komplotan Wowon Cs yang Rekeningnya Rp 1 Miliar
Dalam kasus pembunuhan berencana yang menewaskan 9 orang, Dede bertugas menggali lubang untuk mengubur para korban.
SURYA.CO.ID - Kekejaman Dede Solehudin, tersangka pembunuhan berantai komplotan Wowon Cs terungkap.
Dalam kasus pembunuhan berencana yang menewaskan 9 orang, Dede bertugas menggali lubang untuk mengubur para korban.
Dede Solehudin juga sempat dirawat di rumah sakit karena meminum kopi 'racun' racikan rekannya sendiri, Solihin alias Duloh.
Menurut Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, selain menggali kubur, Dedi juga bertugas untuk menampung dana dari para TKW.
"Dede ini yang menghimpun dana dari sejumlah TKW," kata Kombes Hengki Haryadi.
Baca juga: SOSOK Duloh Tersangka Pembunuh Berantai yang Tak Kalah Sadis dengan Wowon Cs, Satu Korban Selamat
Kemudian, aliran dana dari beberapa korban TKW yang diperas oleh Wowon Cs, jika ditotal dana yang terkumpul kurang lebih mencapai Rp 1 miliar.
Para tersangka mengumpulkan uang ini dalam satu rekening atas nama M Dede Solehudin.
Kombes Hengki mengatakan petugas masih mendalami terkait temuan uang Rp 1 Miliar dan akan menelusuri aliran dana yang lain.
"Tapi masih kami dalami lagi. Ini belum tuntas. Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu. Penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan," paparnya.
Selain soal uang, Dede bersama komplotannya Wowon Cs juga diduga telah mengancam akan membunuh mantan istrinya, Yani.
Yani sendiri merupakan adik Ai Maemunah korban meninggal karena diracun Wowon, Solihin dan Dede Solehudin.
Setidaknya dua kali Yani akan dibunuh oleh komplotan tersebut.
Namun, perempuan 35 tahun itu selalu berhasil meloloskan diri.
Dua upaya pembunuhan itu adalah hendak ditenggelamkan di laut dari kapal yang berangkat dari Surabaya serta diracun di Ciranjang, Cianjur.ah
Karena sering mendapatkan ancaman pembunuhan, ia memutuskan pergi dari Cianjur.
Diketahui Yani kini berada di Arab Saudi bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sejak empat tahun lalu.
"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia setelah kejadian Wowon ramai di media massa," kata Ahal Suparman (71) Ayah Yani sekaligus Ai Maenmumah seperti dikutip TribunJabar.id di Kampung Kebon Manggu RT3/8, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.
Setelah Ahal pria berusai 71 tahun itu menasehati Dede, karena kesal uang hasil kerja anaknya di Arab Saudi selama empat tahun tidak ada hasilnya.
"Saya sebagai Ayahnya sangat kesal, karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu dikirim ke Dede, tapi gak ada hasilnya. Tidak lama setelah itu Yani telepon, dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," katanya.
Ahal mengisahkan, ternyata uang selama Yani bekerja di Arab Saudi dan dikirim ke Dede Solehudin tersebut diberikan kepada Wowon.
Tampang tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. (Istimewa). (Tribunnews.com)
Selain Wowon Cs sudah beberapa kali mengancam Yani, akan membunuh keluarganya tujuh keturunan.
"Yani sempat cerita, Wowon dan Dede Solehudin akan membunuh keluarga saya hingga keturunan ke tujuh," katanya.
Dan berdasarkan data yang diperoleh, Ahal sudah kehilangan empat anggota keluarganya akibat dibunuh Wowon Cs, terdiri dari anak dan tiga cucunya yaitu Ai Maemunah (40), Ridwan (20), Muhamad Riswandi (17) dan Bayu (2).
Daftar Korban
Berikut daftar 9 korban pembunuhan berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur dan Garut:
Korban TKP Bekasi
1. Ai Maemunah istri dari Wowon
2. Riswandi Anak dari Ai Maemunah
3. Ridwan Abdul Muiz Anak dari Ai Maemunah
Korban TKP Cianjur:
1. Noneng selaku Ibu dari Wiwin dan Mertua Wowon
2. Wiwin selaku Istri dari Wowon
3. Bayu selaku Anak Wowon dan Ai Maimunah
4. Farida selaku Tenaga Kerja Wanita (TKW)
5. Halimah istri Wowon yang juga ibu kandung Ai Maimunah
Korban TKP Garut:
1. Siti selaku TKW.
Peran 2 pelaku lain
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan tersangka Duloh merupakan eksekutor serial killer yang menghilangkan nyawa seluruh korban, kecuali korban Siti, seorang tenaga kerja wanita (TKW).
"Seluruh korban itu dibunuh oleh Duloh, kecuali Siti," kata Panji.
Sementara itu, Wowon berperan yang mengantarkan para korban untuk dieksekusi oleh Duloh. Yang mana, 3 korban di antaranya adalah istri Wowon, dan 1 korban tewas adalah anaknya.
"Perannya Wowon untuk mengantarkan para korban," kata Panji.
Namun, polisi masih mendalami peran para tersangka di kasus tewasnya Farida.
"Tapi untuk di (korban) Farida itu masih kami dalami. Rata-rata korban itu yang mengantarkan (untuk dieksekusi) itu Wowon yang di TKP Ciranjang ya. Seperti Noneng itu yang antarkan Wowon, dan di malam yang sama Wiwin juga diantar oleh Wowon," jelasnya.
Motif Pembunuhan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan, motif pembunuhan berantai Wowon dan kawan-kawan dengan modus supranatural adalah untuk menguasai harta korbannya.
“Saudara Dulah atau Solihin ini menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk mampu meningkatkan kekayaan lalu kemudian menyuruh Aki atau Wowon untuk mencari korban,” ujar Fadil Imran.
Namun, ketika para korban tak kunjung menerima kesuksesan yang dijanjikan maka Wowon segera melaporkan ke Dulah.
Takut aksi penipuan berkedok supranaturnya terbongkar Wowon dan Duloh pun mengeksekusi para korban yang menagih janji.
“Wowon melaporkannya kepada Duloh, Duloh yang kemudian mengeksekusi para korban dengan mengajak para korban ke rumahnya dan diberi minum racun, kemudian orang yang mengetahuinya pun dianggap berbahaya dan dihilangkan,” jelas Fadil Imran.
“Duloh dan Aki ini adalah partner in crime,” ujar Fadil Imran pada Jumat (20/1/2023).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sudah Buat Lubang Kubur, Wowon Diduga Target Istri Keempat yang Tak Pernah Curiga
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.