Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono: Saya Kehilangan Sosok yang Sukses Didik Pemimpin Amanah

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA - Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono ikut berduka atas meninggalnya ayahnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, H Urip Sugondo.

Adi yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya kehilangan sosok orang tua yang sukses mendidik pemimpin amanah. 
Almarhum Urip Suwondo, tutup usia pada Minggu (22/1/2022) pukul 00.15 WIB.

Ayahanda Eri ini meninggal dalam usia 77 tahun.

Tidak hanya membuat Eri Cahyadi berduka, duka mendalam dirasakan keluarga besar PDIP Kota Surabaya.

Bukan hanya karena Eri adalah wali kota Surabaya, tetapi putra Urip itu juga mantan birokrat yang saat ini kader PDIP.

“Keluarga besar PDIP menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya Bapak H Urip Suwondo, ayahanda Wali Kota Surabaya Bapak Eri Cahyadi. Kita semua mendoakan yang terbaik bagi almarhum. Semoga beristirahat dalam kedamaian Tuhan YME, dan mendapat tempat paling termulia di sisi-Nya. Diampuni segala dosanya, dan diterima seluruh amal ibadahnya selama hidup di dunia. Amin,” ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Bagi Adi, kepulangan ayahanda wali kota juga duka bagi kita semua.

Duka seluruh rakyat Surabaya dan PDIP Surabaya.

Adi mendoakan semoga Eri sekeluarga diberikan kesabaran, ketabahan, dan keteguhan dalam menghadapi situasi duka.

Adi mengatakan, sosok ayahanda sangat sentral dalam kehidupan Eri Cahyadi, selain tentu sosok sang ibunda.

Urip diketahui sebagai orang yang meminta Eri untuk mengabdi masyarakat dan negara sebagai PNS pada 2001.

Urip juga mendidik agar Eri konsisten dalam pengabdian, selalu meluruskan niat untuk kebaikan warga.

“Pak Urip telah meletakkan pondasi awal terpenting dalam perjalanan hidup Pak Eri Cahyadi, yaitu keteguhan dan ketulusan niat. Pak Urip telah mampu mendidik lahirnya seorang pemimpin yang amanah. Saya yakin beliau di sana pasti tersenyum melihat puteranya mampu melayani warga Kota Surabaya dengan sebaik-baiknya,” ujar Adi.

Keluarga besar PDIP Surabaya turut hadir mengiringi seluruh proses pemakaman hingga acara kirim doa yang akan berlangsung hingga tujuh hari berturut-turut.