Berita Sidoarjo

MA Nurul Huda Sidoarjo Jadi Sekolah Toleransi

MA Nurul Huda merupakan MA yang pertama kali dan satu-satunya yang dideklarasikan sebagai Madrasah Toleransi di Sidoarjo

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Suasana penandatanganan deklarasi sekolah toleransi di MA Nurul Huda Sidoarjo 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Madrasah Aliyah Nurul Huda resmi menjadi sekolah toleransi. Itu setelah sekolah di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo tersebut menggelar deklarasi sebagai madrasah toleransi, Rabu (18/1/2023).

Deklarasi tersebut ditandai dengan pemancangan papan nama madrasah toleransi serta penandatanganan piagam toleransi oleh Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Kepala Madrasah Nurul Huda, dan ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan.

Selain itu juga ada penyerahan Piagam Penghargaan Sekolah Pengembang Toleransi dari Bakesbangpol Sidoarjo.

“MA Nurul Huda merupakan MA yang pertama kali dan satu-satunya yang dideklarasikan sebagai Madrasah Toleransi di Sidoarjo,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Sidoarjo Moh Arwani.

Menurutnya, penetapan sebagai Madrasah Toleransi ini bukan suatu hal yang tiba-tiba, juga bukan merupakan pemberian dari pemerintah, melainkan puncak dari program "Cinta Budaya Cinta Tanah Air" dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan yang dilaksanakan sejak tahun 2020.

Sekolah lain yang sudah melaksanakan Deklarasi adalah SMPN 1 Taman pada bulan Desember yang lalu, dan segera menyusul SMPN 1 Waru pada hari Sabtu besok (21/1/23). Dua sekolah lainnya yang segera menyusul adalah SMPN 1 Gedangan dan SMAN 1 Gedangan.

Arwani berharap, deklarasi tidak hanya berhenti di sini melainkan dapat menjadi percontohan bagi sekolah yang lain, baik Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Sidoarjo.

“Deklarasi tidak lantas menjadi formalitas belaka tapi ditindaklanjuti di proses belajar mengajar dan di lingkungan masing-masing,” lanjutnya.

Menurut dia, untuk sampai ke deklarasi tidak mudah. Langkahnya antara lain peningkatan SDM tenaga pendidikan yang mampu melakukan inovasi dan kreasi serta mampu bekerjasama dengan walisiswa.

Ketua Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda, H Misbahudin, menyampaikan bahwa inti dari toleransi adalah bagaimana kita saling kenal, saling menghargai, dan menghormati.

“Dengan demikian dapat menambah nuansa dan perluasan pemikiran serta wawasan, sehingga pikiran kita tidak mengerucut. Kita menjadi lebih luas pandangannya, bisa bergaul dan berdampingan dengan sekolah negeri. Kita tidak boleh minder, tunjukkan jati diri kita di era global sekarang ini," tegasnya

Hal senada disampaikan oleh Mustain, Kepala Bakesbangpol Sidoarjo, bahwa salah satu indikator toleransi itu adalah punya rasa empati terhadap orang lain tanpa memandang agama atau golongan apapun.

“Kalau ada kecelakaan misalnya, maka kita langsung menolong. Itulah toleransi,” ujarnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved