Berita Kota Kediri

Kreatif di Penjara, Warga Binaan Lapas Kediri Sulap Limbah Kayu dan Batok Kelapa Jadi Kerajinan Unik

Imam Jauhari memberikan apresiasi kepada Lapas Kelas II A Kediri karena telah berhasil membuat program kemandirian bagi warga binaan

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/didik mashudi
Kakanwil Kemenkum HAM Jatim, Imam Jauhari melihat gerai pernak-pernik kerajinan buatan warga binaan Lapas Kelas IIA Kediri, Rabu (19/1/2023). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Keberhasilan para warga binaan berkarya secara positif selama melalui masa hukuman di Lapas Kelas II A Kediri, menunjukkan bahwa kreativitas tidak bisa terkungkung jeruji besi.

Salah satunya pernak-pernik dan kerajinan unik dari limbah kayu dan batok kelapa karya salah satu warga binaan pemasyarakatan (WBP), David Alfian Pamungkas.

Warga binaan yang terjerat kasus tindak pidana kekerasan anak di bawah umur ini membuat miniatur barongan, hiasan gelas dan gayung dari batok kelapa, miniatur mobil, miniatur perahu layar, miniatur helikopter, hiasan lukisan dari kayu tlenan, tempat tisu dan sutil hias.

Hasil kerajinannya mendapat apresiasi dari Kakanwil Kemenkum HAM Jatim, Imam Jauhari, Rabu (18/1/2023).
Sebenarnya ada dua rekan David lainnya yang membuat kerajinan dari bahan limbah kayu dan batok kelapa. Namun kedua rekannya telah bebas.

Pernak pernik kerajinan tangan dari bahan limbah diberi label Sae Lakuli. Hasil kerajinan tangan ini tergolong murah, seperti miniatur mobil, helikopter dan perahu dijual Rp 45.000. Sedangkan kerajinan lainnya dijual bervariasi mulai Rp 12.000 sampai Rp 80.000.

Pembuatan kerajinan itu dilakukan David setiap hari sekaligus mengisi kesibukan selama menjalani masa hukuman. Sudah ada puluhan pernak pernik kerajinan yang telah dibuatnya. Barang kerajinan itu juga ditawarkan kepada pengunjung Lapas Kelas II A yang berkunjung membesuk kerabatnya. Uang hasil penjualan bakal masuk ke tabungannya.

"Awal mula menekuni pernak pernik kerajinan dari pembimbing petugas Lapas Kelas II A Kediri."Awalnya kami latihan melukis sendiri," jelas David.

Sesuai rencana, gerai pernak pernik kerajinan akan dipajang di depan Lapas di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Kediri. Pengunjung dan warga yang melintas bisa melihat hasil kerajinannya.

David mengaku bersyukur mendapatkan pelatihan ketrampilan membuat pernak pernik kerajinan sehingga menjadi bekal setelah bebas. "Saya akan teruskan membuat kerajinan setelah kembali ke rumah," ungkap warga Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri itu.

Kakanwil Kemenkum HAM Jatim, Imam Jauhari memberikan apresiasi kepada Lapas Kelas II A Kediri karena telah berhasil membuat program kemandirian bagi warga binaan. "Ini ujian bagi Kalapas bagaimana warga binaan yang di dalam tidak mengalami gangguan. Progam pendidikan kemandirian sangat dibutuhkan," jelas Imam.

Imam memuji keberhasilan Kalapas Kediri yang telah berhasil membuat program kemandirian warga binaan sehingga yang dipikirkan warga binaan tidak macam-macam.

Warga binaan sudah masuk bengkel kerja masing - masing sejak pukul 08.00 WIB, sehingga tidak terpikirkan untuk melarikan diri atau mengonsumsi obat terlarang karena sudah punya kegiatan. Sementara bagi warga binaan yang akan menjadi "penyakit" di lapas akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Denie Kamiswara, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Kelas II A yang mendampingi warga binaan menjelaskan, warga binaan yang memiliki bakal dan skill diarahkan untuk membuat kerajinan tangan. Sebelumnya ada tiga orang yang menekuni kerajinan, dua orang sudah bebas asimilasi.

Saat ini sudah ada tiga orang lagi warga binaan yang telah diajari membuat pernak pernik kerajinan dari bahan limbah kayu dan batok kelapa. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved