Berita Gresik

Dibajak Bakul Jalanan, Pedagang Pasar Baru Gresik Terpaksa Turun Trotoar Agar Bisa Bayar Retribusi

Selain sepinya Pasar Baru Gresik, para pedagang juga resah dengan munculnya pasar dadakan di Jalan Usman Sadar.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Pedagang ayam yang mempunyai kios di dalam Pasar Baru Gresik tetap nekat berjualan di tepi jalan agar bisa membayar retribusi, Minggu (15/1/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Pedagang Pasar Baru Gresik Jalan Gubernur Suryo - Gresik semakin gelisah, sebab pedagang di trotoar depan Pasar Baru semakin banyak. Akibatnya, pedagang di dalam pasar sepi pengunjung dan retribusi parkir jelas hilang, Minggu (15/1/2023).

Ketua Paguyuban Pasar Baru Gresik, Edy Chumaidi mengatakan, pedagang Pasar Baru Gresik pasrah dan resah gelisah, sebab pengunjung pasar semakin sepi, barang-barang semakin naik akibat harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

"Kita semakin resah, sebab pedagang di trotoar dan tepi jalan dibiarkan marak, sehingga kita harus bersaing dengan sesama pedagang liar," kata Edy.

Lebih lanjut Edy menambahkan, pedagang juga semakin gelisah sebab setiap bulan harus membayar retribusi Rp 25.000 sampai Rp 35.000. "Telat membayar dua bulan langsung diberi surat oleh dinas. Padahal pasar sepi, PKL dibiarkan marak di depan pasar. jalan semrawut dan retribusi parkir juga berkurang," keluh Edy.

Selain sepinya Pasar Baru Gresik, para pedagang juga resah dengan munculnya pasar dadakan di Jalan Usman Sadar. "Pagi hari kita sudah buka, tetapi pasar dadakan di Jalan Karangturi - Jalan Usman Sadar sampai depan Pasar Baru ramai pedagang bermobil pikap. Coba itu dimasukkan ke Pasar Krempyeng, jelas akan menambah retribusi dan parkir. Kita juga ikut ramai," katanya.

Keluhan itu juga disampaikan Marena, pedagang daging ayam dan sayur di Pasar Baru Gresi. Ia bahkan nekat berjualan di depan pasar dan tepi jalan, karena berjualan di dalam pasar malah sepi.

"Di dalam sepi, terpaksa berjualan di tepi jalan untuk membayar retribusi di dalam pasar. Kalau tidak nekat berjualan di tepi jalan, ya tidak makan. Sebab di dalam sepi. Lihat itu, di trotoar sudah banyak pedagang sayur," ujar Marena sambil berjualan ayam potong di tepi jalan.

Sementara Satpol PP Kabupaten Gresik telah memasang papan imbauan dan memasang spanduk besar tentang larangan berjualan di trotoar dan baju jalan. Sayang, spanduk itu seperti hiasan, karena tidak ada tindakan tegas untuk menertibkan para pedagang di jalanan tersebut.

Spanduk tersebut bertuliskan, 'Pemerintah Kabupaten Gresik, Satuan Polisi Pamong Praja, Dilarang berjualan di Baju Jalan dan Trotoar, Perda Kabupaten Gresik Nomor 2 Tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat. Ancaman pidana, kurungan penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp 50 Juta. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved