Yudo Margono Dan Kapolri Segera Tinjau Wilayah Rawan KKB Papua, Dandim Mimika Siapkan 800 Pasukan

Pengamanan ekstra ketat dilakukan untuk menyambut kunjungan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di wilayah rawan KKB Papua. Ini persiapannya.

tribratanews.polri.go.id
Dandim Mimika dan Kapolres Mimika saat pimpin apel pasukan pengamanan kunjungan kerja Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri. 

SURYA.co.id - Pengamanan ekstra ketat dilakukan untuk menyambut kunjungan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua.

Diketahui dalam waktu dekat Panglima TNI dan Kapolri akan meninjau langsung wilayah rawan KKB Papua.

Untuk memperketat pengamanan, sebanyak 814 personel gabungan TNI-Polri melaksanakan apel persiapan pengamanan kunjungan kerja (Kunker) tersebut di Mimika.

Apel bertempat di Hanggar AVCO Bandara Mozes Kilangin Timika ini dipimpin Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi dan didampingi Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra, SH.SIK, Dandenkav III/SC Mayor Kav Adzan Marjohan Nasution. Sabtu.(7/1/2023).

Melansir dari Tribratanews, Dandim 1710 Mimika dalam APP kepada personel gabungan TNI-Polri mengatakan, semua unsur TNI-Polri di Mimika sudah siap menyambut kedatangan Panglima maupun Kapolri.

Yang mana salah satu agenda di Mimika adalah pertemuan bersama dengan personel TNI-Polri.

“Kunjungan kerja dari Panglima dan Kapolri ini nantinya akan memberikan pengarahan kepada seluruh personel TNI-Polri di Mimika,” jelasnya.

Kemudian, akan ada pertemuan lainnnya yang dikemas dalam bentuk acara makan malam bersama para komandan satuan (Dansat) TNI-Polri, Forkopimda dan juga para tokoh masyarakat.

“Ini adalah salah satu kehormatan bagi kita semua yang berada di Timika, kita harus bangga pimpinan tertinggi bisa datang disini dan bertemu secara langsung.” katanya.

“Sementara itu Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra,SH.SIK mengatakan, personel TNI-Polri selain melakukan pengamanan di titik-titik yang sudah ditentukan, ada juga pasukan cadangan yang disiapkan jika terjadi sesuatu yang urgent.

“Kita stand by kan, untuk titiknya hanya internal kita.

Setelah apel semua pasukan menggelar gladi bersih pengamanan pada setiap sektor atau lokasi yang sudah ditentukan.”ujar Kapolres.

Rencana Yudo Margono Kunjungi Wilayah Rawan KKB Papua

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera mengambil langkah pertamanya sebagai pimpinan tiga matra TNI.

Mantan KSAL itu mengatakan akan mengajak tiga kepala staf angkatan TNI untuk mengunjungi daerah rawan KKB Papua pada awal tahun 2023.

"Kesempatan pertama akan kami tinjau daerah-daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus bersama tiga kepala staf angkatan," kata Yudo Margono usai Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, melansir dari ANTARA.

Tiga kepala staf angkatan itu, yakni Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Yudo juga akan mengajak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain Papua, Yudo Margono juga akan mengunjungi Aceh dan Laut Natuna.

Menurut dia, pihaknya akan melakukan diskusi dengan seluruh komandan satuan, pimpinan pemerintah daerah setempat, dan para pimpinan dari kepolisian.

"Saya ingin tahu, saya ingin masukan, dan tentunya masukan tersebut akan kami evaluasi.

Jika sudah baik, maka akan ditingkatkan, namun bila ada yang kurang akan dilengkapi dan dievaluasi," kata mantan Pangkogabwilhan I itu.

Yudo mengaku belum bisa merinci kebijakan apa yang akan diambil lantaran belum melihat secara langsung.

"Tanpa saya melihat langsung, tidak mungkin bisa merencanakan maupun menyampaikan rencana dengan berandai-andai.

Saya ingin melihat secara langsung kondisi dan situasi terkini di seluruh daerah rawan tersebut," paparnya.

Dari kunjungan kerja awal tahun depan, Yudo ingin melihat kebutuhan dan kesulitan yang dialami oleh para prajurit.

"Di Papua, Natuna, maupun daerah-daerah lain," tuturnya.

Khusus Natuna, kata dia, kemungkinan besar akan ada penambahan personel.

"Kalau yang lain saya kira selama ini sudah terlaksana dengan baik, nggak perlu penambahan.

Mungkin Natuna yang akan ada penambahan," tuturnya.

Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa dirinya akan mendukung penuh kebijakan Panglima TNI.

"Program-program yang sudah dirancang oleh Kasal sebelumnya bakal dilanjutkan.

Saya akan menjalankan tugas ini sebaik-baiknya dan mendukung penuh serta menjaga soliditas serta sinergitas antar angkatan, baik TNI dengan TNI maupun TNI dengan Polri," kata Ali.

Ali menegaskan, akan menjaga netralitas seluruh personel TNI AL pada Pemilu 2024.

"Tetap menjaga soliditas dengan matra lain dan Polri serta menjaga netralitas TNI di pemilu yang akan datang," ucapnya.

Disorot Imparsial

Rencana Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berkunjung ke wilayah rawan KKB Papua ramai jadi sorotan.

Karena ini merupakan langkah pertama Laksamana Yudo Margono untuk mengatasi aksi teror KKB Papua yang tak kunjung padam.

Masyarakat tengah menantikan kebijakan apa yang bakal diambil Yudo selaku Panglima TNI setelah melakukan kunjungan tersebut.

Direktur Imparsial, Gufron Mabruri angkat bicara terkait hal itu.

Menurut Gufron, kunjungan itu harus dibarengi dengan evaluasi kebijakan dan operasi keamanan di Papua.

"Kalau enggak ada evaluasi dan koreksi, ya itu hanya jadi kunjungan simbolis saja dan enggak akan berdampak fundamental terhadap kebijakan keamanan di Papua," kata Gufron saat dihubungi, Senin (2/1/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Panglima Akan Kunjungi Papua, Imparsial: Kalau Tak Ada Evaluasi, Hanya jadi Kunjungan Simbolis'.

Gufron mengatakan, kunjungan Panglima TNI itu akan berdampak jika ditujukan untuk mengevaluasi kebijakan keamanan.

"Evaluasi yang sifatnya komprehensif. Misalnya dari aspek kebijakan, legalitas, jumlah pasukan, operasi, akuntabilitas, dan sebagainya. Semua itu harus dievaluasi," ujar Gufron.

Ia menambahkan, evaluasi juga harus dilakukan agar pendekatan humanis yang selama ini didengungkan TNI tidak hanya dipandang sebagai pernyataan simbolis.

"Kalau pendekatan itu ingin benar-benar diwujudkan, saya kira itu enggak bisa dilakukan, kecuali dimulai dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pengamanan di Papua," kata Gufron.

"Kalau enggak ya, saya kira statement perubahan pendekatan yang selama ini disampaikan, termasuk oleh Pak Yudo, ini hanya statement simbolis, termasuk kunjungan yang akan dilakukan," ucap dia.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved