Berita Kediri

TPID Kota Kediri Siapkan Langkah Konkret Kendalikan Inflasi Akhir Tahun 2022

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri terus berupaya maksimal mengantisipasi kenaikan inflasi pada akhir tahun 2022.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/didik mashudi
Kegiatan Operasi Pasar Murni (OPM) salah satu upaya mengendalikan inflasi pada akhir tahun 2022 di Kota Kediri. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri terus berupaya maksimal mengantisipasi kenaikan inflasi pada akhir tahun 2022.

Langkah-langkah kongkrit yang dilakukan meliputi pelaksanaan operasi pasar murah, sidak ke pasar dan distributor agar tidak ada timbunan barang, menjalin kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk ketersediaan pasokan, gerakan menanam, merealisasikan belanja tidak terduga (BTT), serta dukungan bantuan trasnportasi dari APBD.

Anggota TPID Kota Kediri terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Kediri, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KpwBI) Kediri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Kediri, Bulog Kediri, Badan Pusat Statistik (BPS) dan BPJS Ketenagakerjaan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Ferry Djatmiko menjelaskan, hingga akhir tahun ini, langkah kongkrit telah dilakukan satuan kerja terkait.

"Bahkan Pemkot Kediri telah memberikan himbauan pada masyarakat untuk belanja bijak melalui media sosial maupun cetak,” jelas Ferry Djatmiko pada rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi TPID Kota Kediri, Rabu (28/12/2022).

Melalui langkah kongkrit, inflasi Kota Kediri dapat terkendali, terbukti dengan capaian angka inflasi Kota Kediri pada bulan November 2022 mencapai 5,93 persen berada di bawah Pemprov Jatim 6,62 persen.

“Inflasi Kota Kediri masih terkendali dengan cukup baik,” ujarnya.

Kestabilan Inflasi harus dijaga dan dipertahankan, salah satunya dengan cara evaluasi kinerja TPID Kota Kediri selama 2022 dan membuat perencanaan perbaikan pada 2023.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi menjelaskan, pada rakor dan monev TPID Kota Kediri menampung potensi-potensi kenaikan harga di akhir tahun.

“Fata dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik, di Kota Kediri beberapa komoditas akan menjadi penyumbang inflasi di akhir tahun, seperti beras, minyak goreng, telur , daging ayam, tomat, tahu dan cabai,” jelasnya.

Untuk menekan inflasi di akhir tahun, Pemkot Kediri akan mengintervensi dengan menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) komoditas beras dan telur serta memastikan stok pangan dan kebutuhan pokok tetap tersedia, seperti beras dari Bulog dan LPG serta BBM di Kota Kediri.

“Yang penting stok terjamin, agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok dan kita sudah pastikan jumlahnya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Kediri hingga 2 sampai 3 bulan kedepan,” ujarnya.

Capaian inflasi Kota Kediri bukanlah sekedar angka, tapi memastikan semua kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Bulan Desember angka inflasi cenderung mengalami kenaikan karena banyaknya permintaan.

"Kita tetap harus waspada menghadapi kenaikan yang akan terjadi. Harapan kita naiknya tidak terlalu signifikan seperti tahun lalu,” ungkapnya.

Tahun depan penanganan inflasi akan lebih sistematis, karena akan melibatkan lebih banyak perusahaan di Kota Kediri melalui dana CSR serta melibatkan lembaga amil zakat atau donasi yang ada di Kota Kediri.

“Semakin banyak yang terlibat dalam pengendalian angka inflasi di Kota Kediri, diharapkan inflasi di Kota Kediri semakin stabil dan terkendali,” harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved