Berita Lamongan

Bikin Pesan untuk Keluarga, Mantan Kades di Lamongan Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Sukun

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak wajar, mantan Kades Sukodadi Lamongan sempat berkirim pesan seperti ini kepada anaknya.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Mansuri
Petugas menunjukan lokasi korban Gendut Supramono yang ditemukan meninggal gantung diri di pohon sukun, Sabtu (24/12/2022). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Mantan Kades Desa Sukodadi, di Lamongan, Gendut Supramono (67) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon suku, di belakang rumahnya, Sabtu (24/12/2022).

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak wajar itu, sehari sebelumnya korban ternyata sudah berkirim pesan dengan salah satu anggota keluarganya, yaitu anaknya, Ela Ramadhani Purnama Putri (23) melalui pesan singkat WhatsApp.

Isinya agar pagi itu, Ela datang ke rumah korban pada pukul 07.00 WIB. Dan, disuruh untuk mencari korban di belakang rumah.

"Ela datang berkunjung ke rumah korban, karena korban memberi pesan kepada saksi Ela untuk datang ke rumah pukul 07.00 WIB. Saksi disuruh untuk mencari korban di belakang rumah," ungkap Kapolsek Sukodadi, Iptu Lazib.

Sebelumnya, Ela tak menduga jika permintaan yang ditinggalkan itu adalah untuk melihat dan mencari sang ayah yang rupanya berniat gantung diri.

Setelah saksi Ela sampai di rumah bersama saksi M Afif (perangkat desa), ia langsung mencari korban di kamar. Ternyata korban tidak ada di kamar. Jasad Gendut ditemukan sudah dalam kondisi tergantung di pohon sukun, di belakang rumahnya.

Informasi yang didapat dari keluarga, dugaan alasan dibalik aksi gantung diri itu adalah masalah ekonomi.

Selain itu, korban juga disebut mengidap penyakit yang diduga memicu depresi hingga berujung gantung diri.

"Dari keterangan keluarga korban, bahwa korban mempunyai riwayat penyakit jantung dan terlilit hutang, korban ditemukan tergantung dengan tali tampar, di pohon sukun," kata Lazib.

Lazib menerangkan, jika korban merupakan mantan Kades Sukodadi pada tahun 2009 silam. Korban dikenal cukup dihormati di desa tersebut.

"Benar yang bersangkutan pernah menjabat kades pada tahun 2009 silam," katanya.

Terkait korban tidak diautopsi, menurut Lazib, karena anggota keluarganya keberatan. Jadi tidak mungkin dipaksakan untuk autopsi.

Kematian korban juga jelas karena gantung diri di pohon sukun milik korban yang ada di belakang rumahnya.

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved