Berita Kota Kediri
Kota Kediri Malah Bangga di Posisi Terendah, Ini Strategi TPID Jaga Stabilitas Selama Desember 2022
Diprediksi akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat pasca pandemi yang mengakibatkan terjadinya lonjakan kebutuhan tersier
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Menempati posisi terendah bukanlah sesuatu yang diharapkan dalam pencapaian sesuatu, tetapi Pemkot Kediri justru berbangga hati. Ini setelah Kota Kediri memiliki sejumlah strategi untuk mengendalikan angka inflasi agar tetap berada di titik terendah pada Desember 2022.
Desember merupakan momen bulan besar keagamaan Hari Natal serta akhir dan awal tahun baru serta liburan sekolah. Sehingga berpeluang terjadi inflasi. Karena itu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengendalikan inflasi pada Desember ini.
Lilik Wibawati, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri menjelaskan, tingkat inflasi Kota Kediri pada November 2022 sebesar 0,29 persen. Angka tersebut masih di bawah capaian inflasi Jawa Timur yakni sebesar 0,32 persen dan menempati urutan tiga terendah setelah Malang dan Madiun.
Menurut Lilik, ada 10 komoditas utama penyumbang inflasi bulan November, di antaranya telur ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,069 persen; beras sebesar 0,058 persen; ikan tongkol diawetkan sebesar 0,054 persen; tahu mentah sebesar 0,050 persen; minyak goreng sebesar 0,049 persen.
Kemudian bayam menyumbang inflasi sebesar 0,031 persen; sawi hijau sebesar 0,031 persen; tomat sebesar 0,030 persen; sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,030 persen; serta emas perhiasan sebesar 0,028 persen.
Selain itu, terdapat 10 komoditas yang menghambat inflasi, antara lain cabai rawit menyumbang deflasi sebesar -0,094 persen; daging ayam ras sebesar -0,073 persen; cabai merah sebesar -0,044 persen; tempe sebesar -0,038 persen, buah pir sebesar -0,016 persen; buah anggur sebesar -0,007 persen; kangkung sebesar -0,005 persen; kentang sebesar -0,003 persen; buah apel sebesar -0,003 persen; serta santan jadi sebesar -0,003 persen.
Meski angka inflasi Kota Kediri cenderung stabil dibanding kota/kabupaten lain di Jatim, pemkot diminta tetap waspada saat menjelang musim liburan sekolah serta perayaan Nataru.
“Jelang Nataru dan musim liburan kita akan pantau terus persediaan barang pada komoditas yang termasuk pada kelompok: makanan, pemeliharaan rutin rumah tangga, pakaian dan alas kaki, barang rekreasi dan olahraga, dan pengoperasian peralatan transportasi pribadi karena rentang mengalami kenaikan,” terangnya, Senin (5/12/2022).
Chevy Ning Suyudi, Koordinator TPID Kota Kediri sekaligus Kepala Bappeda Kota Kediri menjelaskan, kenaikan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi akibat stabilitas pasokan BBM sehingga masyarakat tidak lagi panic buying terhadap BBM.
“Menghadapi akhir tahun biasanya terjadi lonjakan permintaan menghadapi liburan akhir sekolah dan Nataru. Kita tetap pantau stok komoditas di pasar, mudah-mudahan nanti stoknya aman supaya inflasinya tidak tinggi,” ujar Chevy.
Diprediksi akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat pasca pandemi yang mengakibatkan terjadinya lonjakan kebutuhan tersier. “Bulan Desember akan ada tambahan permintaan di kebutuhan tersier, seperti jasa, pakaian, rekreasi, mudah-mudahan bisa kita kendalikan sehingga di Bulan Desember tidak terjadi lonjakan inflasi yang signifikan,” harapnya.
TPID Kota Kediri akan melakukan pengawasan terhadap sistem pencairan anggaran belanja pemerintah karena dinilai dapat berpotensi menjadi penyumbang inflasi. “Ada beberapa poin untuk belanja barang, alat rumah tangga, bahan bangunan akan menyesuaikan penyerapan di pemda,” jelasnya.
Untuk mengamankan harga-harga komoditas di pasar jelang akhir tahun, TPID Kota Kediri telah menyusun strategi dengan masif melakukan kegiatan Operasi Pasar Murni (OPM), pemantauan harga dan jumlah pasokan komoditas di Kota Kediri secara rutin.
“Sudah kami lakukan secara rutin sejak bulan-bulan sebelumnya, dan terbukti sampai dengan November harga-harga bahan pokok masih terkendali,” ungkapnya. *****