Erupsi Gunung Semeru
Penjelasan Peneliti ITS Soal Jepang Kena Imbas Erupsi Gunung Semeru, Ternyata Khawatir Ini Terjadi
ErupsiGunung Semeru disebutkan akan sampai ke lautan. Jepang bahkan sampai waspada akan terjadi tsunami. Sejauh ini belum ada korban erupsi Semeru.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Adrianus Adhi
Lalu, Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru (3.676 Mdpl) dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) Pukul 12.00 Wib, Minggu (4/12/2022).
Mengutip dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima TribunJatimTimur.com (grup SURYA.co.id), Gunung Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain, Minggu (4/12/2022).
Sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).
Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.
Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi.
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru.
Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.