Tragedi Arema vs Persebaya
UPDATE Oknum TNI Tendang Aremania di Tragedi Kanjuruhan, Jenderal Andika Perkasa Beri Perintah Baru
Kasus oknum TNI tendang Aremania di tragedi Kanjuruhan masih bergulir. Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah terbaru. Berikut update terbarunya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Hal ini diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat ditemui seusai mengunjungi para korban tragedi Kanjuruhan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Kamis (6/10/2022).
"Masih ada tim TGIPF yang akan mengecek sejauh mana keterlibatan anggota. Kenapa itu bisa terjadi, karena situasi, kita juga tidak tahu bisa seperti itu," Kata Jenderal Dudung.
Ia menduga, anggotanya melakukan perbuatan itu karena dipengaruhi situasi dan kondisi di lapangan.
"Kita juga tidak tahu bisa seperti itu, tetapi yang jelas itu hanya beberapa orang mungkin karena emosi atau terpancing," katanya.
"Yang jelas, apabila ada anggota yang melakukan tindakan kekerasan, kita akan proses hukum tentunya sesuai dengan (hasil pemeriksaan) yang akan dikeluarkan dari TGIPF," tegasnya.
Meski begitu, Dudung menjelaskan, lebih banyak anggota TNI yang ikut menolong korban saat peristiwa itu terjadi.
Sejumlah personel TNI mengevakuasi korban dari stadion ke rumah sakit.
"Sampai rumah sakit, rata-rata anggota kita. Saya akan ke Batalyon Zipur 5, menyampaikan kepada anggota yang menolong sampai dibawa ke rumah sakit, tentunya saya akan menyampaikan terima kasih," katanya.
Terkait kunjungannya ke rumah sakit, Jenderal Dudung yang didampingi Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa tampak menjenguk para korban.
"Jadi, saya ke rumah sakit ini untuk melihat korban kejadian Kanjuruhan, ada beberapa yang di ICU dan kondisinya membutuhkan perhatian, dan ada beberapa sudah di ruang perawatan. Tentunya, saya selaku KSAD berdoa semoga yang masih dirawat cepat sembuh dan keluarganya diberikan ketabahan. Dan saya juga berbelasungkawa kepada saudara-saudara kita, semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan," ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan empat oknum TNI telah mengaku melakukan tindakan berlebihan dalam tragedi Arema vs Persebaya tersebut.
Pengakuan didapat setelah TNI mendapatkan bukti dan memeriksa lima prajurit yang diindikasi menyerang suporter saat tragedi Arema vs Persebaya terjadi.
Lima prajurit ini terdiri empat orang berpangkat Sersan II dan Prajurit I.
Menurut Jenderal Andika Perkasa, kelima prajurit itu diperiksa karena sudah terdapat bukti awal atas tindakan mereka.
"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima. Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal. Dari lima ini, empat sudah mengakui. Tapi yang satu belum," ujar Andika di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/2022).