Berita Surabaya
Jawa Timur Masih Butuh 27.897 Dokter, Tujuh Universitas akan Ajukan Pembukaan Fakultas Kedokteran
Hal ini juga terlihat dari jumlah tenaga dokter di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk 41 juta, tetapi jumlah dokternya baru 13.166.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jumlah dokter di Indonesia berdasarkan data WHO saat ini masuk pada posisi 3 terendah.
Hal ini juga terlihat dari jumlah tenaga dokter di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk 41 juta, tetapi jumlah dokternya baru 13.166.
Sehingga di Jatim masih kekurangan 27.897 dokter.
Hal ini diungkapkan Dirjen Tenaga Kesehatan Kementrian Kesehatan, Drg Aryanti Araya MKM saat melakukan visitasi ke Universitas Pembangunan Nasiona (UPN) Veteran Jawa Timur, Jumat (25/11/2022).
"Kami mencoba melihat dan mendata jumlah SDM kami, dan hal ini menjadi isu besar. Untuk itu sesuai penandatanganan SKB Menkes dengan Mendikbud pada 12 Juli ada kebijakan peningkatan kuota mahasiswa dokter dan dokter spesialis, memperbanyak dosen dengan NIDK, dan menambah rumah sakit pendidikan,"ujarnya.
Baca juga: UPN Veteran Jatim, ITS, & Unesa Surabaya Siap Buka Fakultas Kedokteran, UPN Bangun Gedung 12 Lantai
Saat ini, lanjutnya sudah terdapat 92 Fakultas Kedokteran (FK) di 31 dari 34 provinsi di Indonesia.
Namun, keberadaan dokter masih juga belum merada di semua daerah.
Sehingga saat ini ada empat FK penugasan untuk dibentuk di provinsi yang belum memiliki FK.
Yakni di Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara dan Kepri.
"Dan saat ini juga ada 18 FK pengajuan yang dalam tahap visitasi dan menunggu pencabutan moratorium pendirian FK,"lanjutnya.
Dari 18 FK tersebut, beberapa diantaranya berasal dari Jawa Timur.
Di antaranya Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Uida Gontor, Universita Bhakti Wiyata, Universitas Darul Ulum, Universitas Negeri Surabaya dan UPN Veteran Jatim.
"Jawa Timur salah satu yang tentunya kota besar yang memang sudah ada beberapa fakultas kedokteran sebelumnya. Untuk membuka fakultas kedokteran sekarang tentunya beberapa hal yang harus kita pertimbangkan bukan hanya sarana. Tetapi apakah fakultas kedokteran ini masih dibutuhkan di daerah ini ya karena fakultas kedokteran yang kami bangun tidak hanya di perkotaan besar tetapi juga di daerah-daerah yang masih kekurangan fakultas kedokteran," urainya.
Terkait pengajuan FK di UPN Veteran Jatim, dikatakan Aryanti masih menunggu dicabutnya moratorium pendirian FK olek Mendikbudristek.
Namun, pihaknya akan memberkan rekomendasi kesiapan universitas yang mengajukan FK dengan melihat berkas dan visitasi.
"Di UPN Jakarta sudah ada FK dengan akreditasi unggul. Nah untuk itulah kami datang ke sini (UPN Jatim) untuk melakukan visitasi. Visitasi ini akan dilihat sarana prasarana termasuk juga dari sisi kelengkapan SDM,"pungkasnya.