Berita Tulungagung

Hasil Uji Laboratorium : Ditemukan Tikus Pembawa Bakteri Leptospira di Ngunut Tulungagung

Temuan ini ditindaklanjuti dengan mengambil sampel ginjal tikus dan urine sapi di sekitar rumah korban di Kecamatan Ngunut Kabupate Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
pixabay.com
Foto Ilustrasi tikus 

Bakteri leptospira tidak hanya tinggal pada tikus, namun bisa juga di hewan seperti babi, sapi, anjing, kucing dan kambing.

Pada hewan-hewan yang terjangkit leptospira tidak menunjukkan gejala.

Bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia lewat selaput lendir, mata, hidung, kulti lecet, dan makanan yang sudah tercemari bakteri ini.

"Bakteri ini tinggal di ginjal hewan lalu keluar lewat air kencingnya," ungkap Didik.

Melihat cara penularannya penting untuk menjaga makanan dari jangkauan tikus, seperti memberikan tudung yang rapat.

Selain itu juga penting menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan lingkungan, menutup luka dengan plester kedap air dan menutup tempat sampah serta penampungan air.

Gejala yang bisa ditemukan pada pasien adalah demam mendadak pada suhu sekitar 38 derajat celcius, sakit kepala, mata merah, kulit kekuningan dan nyeri otot betis.

Jika terlambat ditangani penyakit ini bisa memicu gagal ginjal dan kematian.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved