Kartu Prakerja

3 Kisah Inspiratif Penerima Kartu Prakerja: Jadi Pengusaha Setelah Ikut Pelatihan dan Dapat Insentif

Program Kartu Prakerja yang diselenggarakan pemerintah sejak tahun 2020, rupanya berdampak nyata bagi penerimanya. Berikut kisah inspiratif mereka.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Instagram @prakerja.go.id
Ilustrasi - Kartu Prakerja 

Saat ini, ia tengah mengumpulkan modal untuk membuka toko untuk menjual berbagai jajanan di Pinrang, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Barat.

Dia juga mengapresiasi dampak positif yang diberikan pelatihan Kartu Prakerja kepada perkembangan dirinya, memberikan rasa percaya diri seiring dengan peningkatan keterampilan yang dia miliki.

"Kalau dulu tidak ikut Prakerja mungkin tidak ikut kursus jahit. Saya juga mungkin masih begitu saja," jelas Halawiah.

Sitti Rabiah dari Maluku Utara

Berkat pelatihan Kartu Prakerja, Sitti berhasil membangun usahanya sendiri dan membantu ekonomi keluarga.

Sitti merupakan salah satu penerima Program Kartu Prakerja yang mendapatkan manfaat dari program tersebut setelah diterima di Gelombang 2 pada 2020.

Melansir dari ANTARA, ia menceritakan awal mula mengikuti Kartu Prakerja dimulai ketika dirinya gagal lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2019.

Melihat kondisinya yang menganggur, teman dari sang ibunda kemudian menyarankan Sitti untuk mengikuti Kartu Prakerja di awal pandemi.

Dengan harapan untuk meningkatkan kompetensi sambil menunggu kesempatan untuk masuk perguruan tinggi.

Untuk pelatihan awal, perempuan berusia 21 tahun itu kemudian memilih materi berjualan melalui media sosial.

Beberapa isi pelatihan ia dapatkan, termasuk membuat konten yang menarik dan membuat pelanggan membeli produk melalui media sosial.

Mahasiswi Universitas Khairun (Unkhair) di Ternate itu kemudian melakukan analisa produk yang dijual melalui media sosial, sebelum akhirnya memutuskan untuk mencoba berjualan produk perawatan kulit atau skincare.

Dia berinisiatif menghubungi penjual untuk menjadi reseller bagi produk serum dan masker organik yang dikirim dari beberapa kota besar untuk dijual kembali di Ternate.

Menggunakan insentif dari Kartu Prakerja sebagai modal awal, dia berhasil menjual belasan masker dan serum yang kemudian menghasilkan pendapatan Rp500.000 dalam penjualan pertama.

Kebanyakan pesanan dilakukan melalui media sosial mengikuti tren skincare yang tengah viral dan menjadi pembicaraan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved