Kartu Prakerja
3 Kisah Inspiratif Penerima Kartu Prakerja: Jadi Pengusaha Setelah Ikut Pelatihan dan Dapat Insentif
Program Kartu Prakerja yang diselenggarakan pemerintah sejak tahun 2020, rupanya berdampak nyata bagi penerimanya. Berikut kisah inspiratif mereka.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Berkat kursus itu, Halawiah sejak 2021 sudah menyediakan jasa pembuatan baju tradisional Sulawesi Selatan yang disebut tokko atau dikenal juga dengan nama bodo.
Pelanggan Halawiah berdatangan berkat rekomendasi dari mulut ke mulut dengan penghasilan pertama yang didapatnya dari menjahit baju tokko bagi anak-anak, akhirnya dia belikan mesin jahit bekas demi menunjang usahanya.
Tidak hanya menjahit, dia juga semakin gencar untuk memperluas dagangan, tidak terbatas hanya kudapan, baju dan peralatan rumah tangga, tapi juga makanan beku.
Usaha itu dilakukan, baik secara daring menggunakan Facebook dan WhatsApp maupun kios secara luring.
Khusus untuk berdagang secara luring, dia berjualan panganan, seperti gorengan dan puding di kantin sekolah.
"Perbedaannya berasa sekali, lumayan, naik dua kali lipat.
Dulunya susah, sekarang lebih baik dari sebelum pandemi," tutur Halawiah.
Sebelum menjadi ibu rumah tangga sekaligus wirausaha, Halawiah dulu pernah bekerja sebagai honorer membantu bidan di kampung halamannya.
Upah yang terkadang terlambat diterima menjadi salah satu alasan dia berhenti menjadi honorer di puskesmas.
Pendapatan yang diterima kini dengan berbagai usahanya jauh lebih besar dari ketika menjadi honorer. Sekitar Rp1 juta saat ini bisa diterimanya dalam sebulan.
Dia juga gencar berjualan pulsa dan token listrik menggunakan dompet digital atau e-wallet, yang penggunaannya semakin intens sejak menjadi peserta Kartu Prakerja.
Kerja keras menjadi kunci untuk peningkatan kesejahteraannya. Setelah selesai menjual makanan di kantin sekolah, Halawiah kemudian pulang untuk meneruskan menjahit baju yang sudah dipesan pelanggannya dan tidak lupa mengunggah dagangan di media sosial.
Dia bahkan harus begadang demi menyelesaikan pesanan jahitan sebelum terbang ke Bali untuk mengikuti acara Kartu Prakerja.
Pendapatan yang dia hasilkan digunakannya untuk membantu keuangan keluarga, mendukung penghasilan dari sang suami yang bekerja menjadi penyalur kopra dari Kabupaten Kepulauan Selayar untuk dikirim ke Makassar.
Halawiah tidak berencana berhenti mengembangkan kapasitas diri.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/kapan-kartu-prakerja-gelombang-48-dibuka.jpg)