Sekeluarga Tewas di Kalideres

SOSOK Dian Febbyana yang Ikut Sekeluarga Tewas di Kalideres, Berubah Total Seusai Pandemi Covid-19

Penyebab Sekeluarga Tewas di Kalideres masih misterius. Sosok Dian Febbyana, sang anak yang ikut tewas diungkap tukag jamu.

Editor: Musahadah
KOLASE Kompas.com MITA AMALIA HAPSARI/TRIBUNNEWS
Foto Kanan : Petugas PMI mendisinfektan rumah yang menjadi lokasi ditemukannya 4 orang meninggal dunia dalam keadaan membusuk, di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022) Foto kiri : Rumah sekeluarga tewas diberi garis polisi. Sosok Dian Febbyana yang ikut tewas terungkap. 

SURYA.CO.ID - Sosok Dian Febbyana (42) yang ikut sekeluarga tewas di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022), terungkap. 

Dian Febbyana adalah anak dari pasangan Rudyanto Gunawan (71) dan Margaretha Gunawan (68) serta keponakan Budyanto Gunawan (69), yang semuanya tewas di rumahnya.  

Sosok Dian Febbyana ini diungkapkan perempuan berinisial R (inisial), tukang jamu langganannya. 

Menurut R, sebelum pandemi Covid-19, Dian bertubuh gemuk, tinggi, berparas cantik dan sehat.

Dian sering memesan jamu kunyit ke R lima bungkus ditambah kerupuk bawang. 

Baca juga: TITIK TERANG Sekeluarga Tewas di Kalideres: Mobil Hilang Terungkap, Benarkah Skenario Pembunuhan?

Bahkan, R sempat diminta nomor Whatsappnya oleh Dian.

Jamu itu, kata R, diminum untuk menyehatkan tubuh.

"Katanya buat sehat aja, seger badan," lanjutnya.

Biasanya, R sering bersepeda memasuki kompleks perumahan tersebut untuk mengantarkan jamu ke rumah korban.

Pemilik rumah memesan jamu tak setiap hari.

Terkadang sebulan sekali atau dua minggu baru memesan. 

"Iya masuk ke kompleknya. Security juga tahu," katanya. 

Semenjak pandemi Covid-19, Dian tak lagi memesan jamu ke R. 

"Semenjak corona bu Dian enggak pernah mesen jamu lagi sama saya," katanya.

Setelah pandemi mereda, R sempat melihat Dian dan ayahnya, Rudyanto Gunawan (71) berjalan kaki menenteng kresek hitam sekitar 2 bulan silam.

Dian berjalan di depan ayahnya. 

"Terus tukang bubur ini nanya ke saya, "itu Dian kan mba?" "Iya kata saya". "Kok, diam aja ya." Iya ya," cerita R saat berbincang dengan tukang bubur.

R merasa ada sesuatu yang janggal lantaran biasanya Dian menyapanya.

"Biasanya kan negor. Mba.., gitu," kata R lagi.

R pangling melihat wajah Dian sudah pucat seperti orang sakit.

"Pucat, pak. Pokoknya beda lah. Kayak orang sakit, orang yang tadinya gemuk, gede, tinggi, putih, cantik, badannya sampai kecil banget. Turun," katanya.

R kaget saat mendengar satu keluarga tewas dalam satu rumah di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

R mengetahui kabar kematian itu dari penjual rokok.

"Saya awalnya diceritain tukang rokok, mba kan sering ke extension. Tahu dong ada orang meninggal 4 orang. Saya bilang, siapa? Itu blok AC5 nomor 7. Lah itu mah langganan saya," katanya saat ditemui di kawasan perumahan Citra Garden Satu Extension pada Selasa (15/11/2022).

R kemudian melihat kabar tersebut melalui berita di televisi.

Kabar tersebut ternyata benar.

"Nah pas lihat di berita saya kaget, ini mah rumah bu Dian. Langsung saya hapus nomor Whatsapp-nya. Saya takut. Takut dipesenin jamu," katanya.

R tak percaya satu keluarga tersebut meninggal karena kelaparan.

Sebab, keluarga mereka tergolong mampu.

"Wong dia dulu punya motor, punya mobil, si Dian juga makai gelang. Kayak orang kaya. Makanya saya kaget meninggal karena laper," tambahnya.

Baru Jual Mobil

Teka-teki keberadaan mobil milik korban akhirnya terjawab. 

Ternyata mobil Honda Brio putih milik salah satu korban sudah dijual.

"Setelah proses penyelidikan kami berhasil mendapatkan titik terang terkait kabar hilangnya kendaraan mobil brio milik korban bernopol B 2601 BRK, bahwa kendaraan tersebut telah dijual langsung oleh Sdr Budianto Gunawan selaku pemiliknya," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce pada Selasa (15/11/2022).

Dian telah menjual mobil Brio itu kepada salah satu pemilik showroom mobil berinisial R.

"Saudara Budianto Gunawan selaku pemilik menjual mobil tersebut pada tanggal 20 Januari 2022 dengan harga Rp 160 juta," kata Royce.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.

Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius. 

Ikut Sekte Tertentu?

Benny Mamoto mengungkap temuan baru di kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Terbaru, ditemukan buku-buku agama di TKP.
Benny Mamoto mengungkap temuan baru di kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Terbaru, ditemukan buku-buku agama di TKP. (kolase kompas TV/tribun jakarta)

Kalau tidak kelaparan, lalu apa penyebab tewasnya empat orang sekeluarga tersebut? 

Pakar Hukum Pidana Adrianus Meliala menduga ada dua kemungkinan penyebab tewasnya sekeluarga yang terdiri empat orang, yakni Rudyanto Gunawan (71), istrinya Margaretha Gunawan (68), anak mereka Dian (40), serta Budyanto Gunawan (69). 

Adrianus mengaku tidak mempercayai konteks  kelaparan yang menjadi penyebab tewasnya Rudyanto Gunawan sekeluarga, karena akan sangat menderita. 

Namun lain ceritanya jika kelaparan itu disengaja. 

Untuk kelaparan yang disengaja ini Adrianus memiliki dua kemungkinan, pertama ada orang ke-5 yang sengaja memaksa empat itu lapar hingga akhirnya meninggal dunia. 

Namun kemungkinan ini kecil karena ternyata kondisi pagar yang sampai ke atap sehingga tidak mungkin orang lain bisa mencoba masuk lalu ke luar rumah lagi.   

Kedua, memang dari ke 4  orang itu ada ada keyakinan yang luar biasa kuat berupa keyakinan spiritual mengenai dunia setelah mati. 

Adrianus Meliala menyebut hal itu sebagai keyakinan apokaliptik pada wawancara sebelumnya. 

Dengan keyakinan ini akan mendorong yang bersangkutan rela menempuh kesengsaraan demi meraih kemuliaan setelah mati.

"Kalau orang sudah berpikir tentang dunia fana. Hal-hal yang di dunia ini dipikir fana. Maka kelaparan dianggap cobaan.

Kalau itu terjadi, kelaparan menjadi oke lalu berakhir kematian," katanya. 

Pendapat Adrianus ini didukung dengan temuan banyaknya buku-buku bacaan dan buku-buku macam-macam agama yang ditemukan di rumah korban. 

Temuan baru ini diungkapkan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto saat wawancara di Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (15/11/2022). 

Menurut Benny, temuan ini dimungkinkan akan mengungkap penyebab sekeluarga tewas di Kalideres. 

Berbagai macam buku itu kini tengah didalami penyidik. 

"Apakah di buku itu ada coretan atau garis di bawah tulisan.

Ketika nanti ditemukan bacaan yang menjurus ke apa yang disampaikan Prof adrianus, itu bisa memperkuat," kata Benny Mamoto. 

Selain itu, kejanggalan perilaku korban yang tidak memakai alas kaki, tapi membungkus kakinya dengan plastik hitam juga bisa menjadi petunjuk. 

"Apakah mereka sebelum HP mati ada komunikasi-komunikasi lain. Ada komunikasi dengan kelompoknya atau pihak yang berafiliasi, kami masih menunggu penyidik untuk menyimpulkan kasus ini motifnya apa," kata Benny. 

Yang jelas, lanjut Benny, kondisi gembok pintu terkunci dari dalam sehingga penguasaan kunci ada di empat penghuni tersebut. 

Selain itu, fakta bahwa komunikasi dengan keluarga yang terputus lama juga harus didalami penyidik.

"Ada faktor apa dan kenapa, Ini belum dipahami.

Pihak keluarga bisa membantu penyidik untuk memberikan penjelasan lebih lengkap lagi," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Keluarga Tewas Kalideres Dapat Cuan Ratusan Juta, Polisi Dapat Titik Terang dari Barang yang Dijual

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved