Sekeluarga Tewas di Kalideres

PENYEBAB Sekeluarga Tewas di Kalideres Versi 3 Ahli: Penganut Santhara, Apokaliptik atau Dibunuh?

Penyebab Sekeluarga tewas di Kalideres dianalisis sejumlah ahli mulai dari kriminolog, sosiolog hingga pakar forensik emosi.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta
Penyebab sekeluarga tewas di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat dianalisis 3 pakar yakni pakar forensik emosi, sosiologi dan kriminologi. 

"Yang jelas lebih banyak arahnya ke pembunuhan. Dari perilaku sosial seperti ada beban yang menyebabkan mereka bertengkar. Dengan kekayaan Rp 3,8 miliar ada sesuatu yang diperebutkan atau saling menguasai. Bisa saja pelakunya dari luar," katanya.

"Potensi motifnya perebutan harta, atau yang kedua segala sesuatu direncanakan, rapi, tidak ada jejak mengarah ke suatu perencanaan. Jadi kalau karena tidak ada kekerasan, dibilang bunuh diri dengan cara berbau mistik terlalu jauh," ujar Trubus.

Sebelumnya kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala turut menganalisa dugaan penyebab meninggalnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) lalu.

3. Penganut Apokaliptik

Kriminolog UI Adrianus Meliala
Kriminolog UI Adrianus Meliala (kompas.TV)

Pakar Kriminologi Adrianus Meliala menduga ada dua kemungkinan penyebab tewasnya sekeluarga yang terdiri empat orang, yakni Rudyanto Gunawan (71), istrinya Margaretha Gunawan (68), anak mereka Dian (40), serta Budyanto Gunawan (69). 

Adrianus mengaku tidak mempercayai konteks  kelaparan yang menjadi penyebab tewasnya Rudyanto Gunawan sekeluarga, karena akan sangat menderita. 

Namun lain ceritanya jika kelaparan itu disengaja. 

Untuk kelaparan yang disengaja ini Adrianus memiliki dua kemungkinan, pertama ada orang ke-5 yang sengaja memaksa empat itu lapar hingga akhirnya meninggal dunia. 

Namun kemungkinan ini kecil karena ternyata kondisi pagar yang sampai ke atap sehingga tidak mungkin orang lain bisa mencoba masuk lalu ke luar rumah lagi.   

Kedua, memang dari ke 4  orang itu ada ada keyakinan yang luar biasa kuat berupa keyakinan spiritual mengenai dunia setelah mati. 

Adrianus Meliala menyebut hal itu sebagai keyakinan apokaliptik pada wawancara sebelumnya. 

Dengan keyakinan ini akan mendorong yang bersangkutan rela menempuh kesengsaraan demi meraih kemuliaan setelah mati.

"Kalau orang sudah berpikir tentang dunia fana. Hal-hal yang di dunia ini dipikir fana. Maka kelaparan dianggap cobaan.

Kalau itu terjadi, kelaparan menjadi oke lalu berakhir kematian," katanya. 

Pendapat Adrianus ini didukung dengan temuan banyaknya buku-buku bacaan dan buku-buku macam-macam agama yang ditemukan di rumah korban. 

Temuan baru ini diungkapkan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto saat wawancara di Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (15/11/2022). 

Menurut Benny, temuan ini dimungkinkan akan mengungkap penyebab sekeluarga tewas di Kalideres. 

Berbagai macam buku itu kini tengah didalami penyidik. 

"Apakah di buku itu ada coretan atau garis di bawah tulisan.

Ketika nanti ditemukan bacaan yang menjurus ke apa yang disampaikan Prof adrianus, itu bisa memperkuat," kata Benny Mamoto. 

Selain itu, kejanggalan perilaku korban yang tidak memakai alas kaki, tapi membungkus kakinya dengan plastik hitam juga bisa menjadi petunjuk. 

"Apakah mereka sebelum HP mati ada komunikasi-komunikasi lain. Ada komunikasi dengan kelompoknya atau pihak yang berafiliasi, kami masih menunggu penyidik untuk menyimpulkan kasus ini motifnya apa," kata Benny. 

Yang jelas, lanjut Benny, kondisi gembok pintu terkunci dari dalam sehingga penguasaan kunci ada di empat penghuni tersebut. 

Selain itu, fakta bahwa komunikasi dengan keluarga yang terputus lama juga harus didalami penyidik.

"Ada faktor apa dan kenapa, Ini belum dipahami.

Pihak keluarga bisa membantu penyidik untuk memberikan penjelasan lebih lengkap lagi," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Trubus Sebut Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres adalah Pembunuhan, Bukan Karena Apokaliptik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved