Berita Blitar
Dilindas KA Sepulang dari Hongkong, TKW asal Blitar Ini Bersyukur Tidak Terluka Sedikit Pun
Berkali-kali ia menjawab kalau itu keajaiban Tuhan. Ia sempat membuka baju belakang dan menunjukkan punggungnya yang tertabrak KA.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Insiden KA Gajayana menabrak warga di perlintasan tak berpintu di Lingkungan Pandean, Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (14/11/2022) lalu, menyisakan dampak luar biasa. Karena korban tabrakan yaitu, Ny Sugiati (35), yang saat itu juga sampai tergilas di atas rel, tidak mengalami luka bahkan tidak ada lecet sedikit pun.
Warga asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro sudah dilarikan ke RSUD Ngudi Waluya dan sampai Rabu (16/11/2022) masih dalam perawatan. Tetapi kondisi janda beranak satu yang baru pulang bekerja di Hongkong itu sudah jauh membaik.
Sugiati memang membuat banyak orang terperanjat, karena setelah diseruduk KA dari belakang ia masih dilewati beberapa gerbong yang menggilasnya. Ia hanya ditemukan pingsan dalam posisi tertelungkup sejajar arah rel KA tetapi tidak ada luka sedikit pun.
Ia sudah bisa berdiri dan bisa berjalan sendiri ke kamar mandi, meski masih dituntun oleh keluarganya yang menungguinya. "Alhamdulillah sehat, ini keajaiban Tuhan," tutur korban yang ditemui di RSUD Ngudi Waluya.
Ditanya apa yang membuatnya tetap bertahan meski tertabrak bahkan digilas KA tanpa lecet, ia mengaku tidak paham. Berkali-kali ia menjawab kalau itu keajaiban Tuhan. Ia sempat membuka baju belakang dan menunjukkan punggungnya yang tertabrak KA.
Namun sulit dipercaya, jangankan robek kulitnya, bekas lecet atau memar juga tidak terlihat sama sekali. Sugiati pun tidak bisa menuturkan lebih banyak bagaimana pengalamannya ketika begitu dekat dengan maut saat itu. "Nggak tahu, ya gitu itu. Ini semua karena keajaiban Tuhan," ia mengulangi.
Selain tidak ada luka luar, hasil rotgent atau CT scan juga membuat heran banyak orang, terutama tim medis. Sebab hasilnya utuh dan tidak ada tulang belakang atau tulang di tubuhnya yang retak atau bermasalah.
Padahal logikanya, orang yang ditabrak KA hingga terjungkal dengan benturan cukup keras, dipastikan bukan hanya tewas namun tubuhnya juga luka parah. Sugiati malah tidak bisa menggambarkan bagaimana sakitnya saat ditabrak karena ia mengaku langsung tidak sadar.
"Saya sudah nggak ingat apa-apa, yang katanya ditemukan tergeletak dii rel setelah KA langsung pergi. Saya sadar ketika di ruang ICU dan saya kaget kok ada banyak orang. Ada yang mengatakan kalau saya baru saja tertabrak KA," paparnya.
Sementara penyebab Sugiati berjalan di atas rel KA ternyata bukan berolahraga seperti dugaan warga sekitar. Namun karena ia baru turun dari KA di Stasiun Wlingi dan berjalan di atas rel menuju rumahnya yang berjarak sekitar 1 KM.
Ia mengaku baru menempuh perjalanan naik KA dari Kebumen, Jawa Tengah ke Blitar. Namun karena telepon selulernya hilang saat naik bus, ia tidak bisa menghubungi kakaknya. "HP saya hilang, makanya saya tidak bisa telepon kakak saya untuk menjemput ke stasiun, sehingga saya jalan lewat rel itu," tutur Sugiati yang ternyata adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang baru kembali ke tanah air.
Dan KA Gajayana yang baru berangkat dari stasiun menabrak Sugiati, padahal saat itu korban baru berjalan sejauh 300 meter. Dari kejadian itu, korban ditemukan pingsan dan hanya mimisan. "Mungkin mimisan itu yang membuat kepala saya pusing. Tak tahu apa penyebabnya namun mungkin terbentur rel," terangnya. *****