Berita Jember
Ini Cara Pemkab Jember untuk Pulihkan Kembali Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
Pemulihan ekonomi pasca melandainya wabah Covid-19 menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Jember.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JEMBER - Pemulihan ekonomi pasca melandainya wabah Covid-19 menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Jember.
Bahkan secara khusus Bupati Jember Hendy Siswanto menyematkan tema pembangunan khusus untuk APBD Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2023.
Tema pembangunan itu adalah 'Pembangunan Ketahanan Sosial dan Ekonomi untuk Kesejahteraan Rakyat'.
"Tema ini dirumuskan sesuai dengan kondisi saat ini, antara lain untuk mendukung percepatan pemulihan kondisi ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19," ujar Bupati Jember Hendy Siswanto, Sabtu (12/11/2022)
Sektor yang mendapatkan perhatian dalam program pemulihan ekonomi ini, antara lain, usaha mikro kecil menengah (UMKM), pertanian, juga pariwisata.
"Bagaimana mendorong pertumbuhan UMKM, juga pertanian, mendorong konektivitas antar wilayah, meningkatkan sumber daya manusia, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, juga memperkuat layanan infrastruktur," tegas Bupati Jember Hendy Siswanto.
Baca juga: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jember Klaim Serapan Dana Desa Capai 91 Persen
Baca juga: Setelah Angkot, 1.880 Tukang Gojek di Jember Juga Mendapat Subsidi BBM Sampai 50 Liter
Karenanya, di tahun 2023 nanti, Pemkab Jember membuat tujuh prioritas pembangunan yakni;
Pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pada UMKM dan pertanian.
Kedua, mendorong konektivitas antar wilayah untuk pemerataan pembangunan, dan mengurangi kemiskinan.
Ketiga, meningkatkan pembangunan sumber daya manusia.
Keempat, mendorong pariwisata yang berbasis pada kearifan lokal, dan kelestarian budaya.
Kelima, memperkuat layanan infrastruktur untuk mendorong perekonomian daerah.
Keenam, menjaga keberlangsungan lingkungan dan meningkatkan ketahanan bencana daerah.
Ketujuh, membangun tata kelola pemerintahan yang baik, dan berbasis teknologi.
Sektor UMKM terus didorong bangkit sejak melandainya kasus Covid-19 di pertengahan Tahun 2022. Pemkab Jember memakai event, sebagai salah satu cara untuk mendorong bangkitnya UMKM Kabupaten Jember.
Baca juga: Antisipasi Covid-19 Varian Baru, Bagi-bagi Masker untuk Pengendara dan Warga Kabupaten Gresik
Baca juga: Pemuda Malang Bobol Rumah dan Gasak Uang Jutaan Rupiah, Ditangkap saat Hendak Kabur ke Blitar
"Kami gelontor event, baik tingkat kabupaten, kecamatan, bahkan sampai desa/kelurahan, bahkan tingkat paling kecil seperti lingkungan. Semuanya saya dorong bikin event, kegiatan luar ruang. Supaya sektor UMKM ini bergerak. Kondisi sekarang ini, kami tidak bisa terus menerus bergantung pada pemerintah pusat, atau provinsi," tegas Bupati Jember Hendy Siswanto.
Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Kabupaten Jember diakui menjadi titik pijak awal bangkitnya ekonomi di beberapa sub sektor, seperti perhotelan/penginapan, juga rumah makan, dan UMKM.
Event Porprov kemudian diikuti dengan event-event lain di bulan Juli, Agustus, September, bahkan sampai Oktober ini.
Jember Fashion Carnaval (JFC) yang dihelat di awal Agustus 2022, memberikan dampak ekonomi bagi banyak kalangan, dan sub sektor.
"Event Agustus itu berlangsung selama sebulan penuh, dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan, bahkan sampai September. Bergiliran," lanjut Bupati Jember Hendy Siswanto.
Tidak hanya sektor UMKM yang terus didorong untuk memulihkan, dan menjaga perekonomian daerah.
Pertanian (termasuk perkebunan, dan peternakan) menjadi sektor andalan Kabupaten Jember.
Kedaulatan pangan, merupakan hal mutlak yang dijaga, bahkan terus dikembangkan di Kabupaten Jember.
Hendy menyebut, Kabupaten Jember memiliki komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan yang volumenya banyak, dan kualitasnya bagus.
Secara kuantitas, Kabupaten Jember penghasil gabah terbanyak lima besar di Jawa Timur di Tahun 2022.
Belum lagi komoditas unggulan lain seperti kopi, cokelat, juga tembakau.
"Kami penghasil kopi jenis robusta besar," tegas Bupati Jember Hendy Siswanto.
Semua produk UMKM, dan komoditas sumber daya alam tersebut harus bisa dibeli oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Pemkab Jember wajib menjaga daya beli masyarakat Jember.
Hendy menegaskan, jumlah penduduk Kabupaten Jember yang mencapai 2,4 juta jiwa merupakan pasar besar bagi produk dalam Jember sendiri.
"Dari Jember, dibeli oleh warga Jember. Kemudian dijual dan dibeli oleh daerah tetangga, sampai provinsi lain, bahkan sampai keluar negeri. Untuk di dalam Jember sendiri, tentunya kami harus menjaga daya beli masyarakat. Percuma punya produk, tetapi tidak ada yang beli," imbuh Bupati Jember Hendy Siswanto.
Oleh karena itu, menjaga ketahanan pangan, serta menjaga daya beli juga menjadi prioritas penting dalam pemulihan ekonomi.
"Satu di antaranya dengan cara menjaga inflasi. Alhamdulillah, usai kenaikan harga BBM ini, kami bisa menjaga laju inflasi, sampai mendapatkan hadiah dari Kementerian Keuangan (berbentuk Dana Insentif Daerah) lebih dari Rp 10 miliar. Tentu harus kami jaga terus, sebagai salah satu upaya untuk pemulihan ekonomi ini," pungkas Bupati Jember Hendy Siswanto.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA