Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
BIODATA Kombes Leonardo Simatupang yang Bilang Kematian Brigadir J Tak Pantas Didengar, Ini Nasibnya
Kombes Leonardo Simatupang kembali disebut-sebut dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir J. Berikut profil dan biodatanya!
SURYA.CO.ID - Ini lah biodata Kombes Leonardo Simatupang yang namanya kembali disebut-sebut dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selata, Rabu (3/11/2022).
Kombes Leonardo Simatupang disebut Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J saat menceritakan momen ketika jenazah anaknya tiba di rumah di Sungai Bahar, Jambi.
Samuel bercerita, saat ia baru tiba dari Padang Sidempuan, Sumatera Utara, mengaku melihat Kombes Leonardo Simatupang sudah ada di rumah mereka.
Ia lalu disodori secarik kertas berisi dokumen serah terima jenazah Brigadir J oleh Kombes Leonardo.
Dia menolak untuk tanda tangan karena ingin memastikan isi peti benar anaknya atau bukan.
Baca juga: NASIB Susi ART Ferdy Sambo Terancam 7 Tahun Penjara Usai Beri Kesaksian Berbelit, Suami: Jujurlah
Baca juga: FERDY SAMBO Tak Tulus Minta Maaf dan Masih Pede, Pakar Mikro Ekspresi: Apa Kartu Truf yang Dipegang?
"Di sana kami dapati sudah ada (Kombes Leonardo). Setelah saya reda (menangis), datanglah itu Bapak Leonardo Simatupang pangkat Kombes, menyodorkan secarik kertas, itu kertas serah terima jenazah untuk disuruh ditandatangani," terang Samuel Hutabarat, Rabu, dikutip dari tayangan KompasTV.
"Pada saat itu, saya tidak mau langsung menandatangani, saya bilang ke Pak Leonardo Simatupang, 'Ini surat apa, Pak? Macam mana saya mau menandatangani, isi peti jenazah ini saya belum tahu, anak saya apa bukan'," imbuh Samuel.
Ia menambahkan, dirinya dan Kombes Leonardo sempat bernegosiasi lama sebelum akhirnya diizinkan membuka peti jenazah.
Bahkan, ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, memohon agar diperbolehkan membuka peti jenazah untuk melihat putranya.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jadi Cemoohan Keluarga Brigadir J di Sidang lewat Kuat Maruf
Meski akhirnya Kombes Leonardo mengizinkan peti jenazah Brigadir J dibuka, ia melarang untuk membuka sepenuhnya, hanya diperbolehkan sampai sebatas dada.
"Lama-kelamaan Pak Leonardo mengizinkan peti jenazah dibuka, tapi tidak boleh keseluruhan. Hanya sebatas dada dengan alasan jenazah sudah diformalin dan divisum," ungkap Samuel.
"Saya buka sendiri, saya buka plastiknya dibantu keluarga (keponakan). Saya pertama kali lihat wajahnya, dengan luka di wajah."
"Pertama, saya lihat luka di hidung yang dijahit. Bibir sebelah kiri, luka di kelopak mata sebelah kanan, dan di bawahnya lagi ada luka."
"Sesudah itu saya buka kancingnya, yang diizinkan hanya dua (kancing), saya lihat lalu luka di dada sebelah kanan," urainya.
Sebelum Kombes Leonardo berpamitan pulang, Samuel Hutabarat mendesak agar diceritakan penyebab kematian Brigadir J.