TRENDING #MegaDikudeta dan #TrahSoekarnoTamat, FX Rudy Sentil Relawan

Trending di Twitter sejak Kamis (27/10/2022) tagar #MegaDikudeta dan #TrahSoekarnoTamat dengan meminta Presiden Jokowi jadi Ketua Umum PDIP.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Trending #MegaDikudeta dan #TrahSoekarnoTamat, Ketua DPC PDIP Solo, FX Rudy minta jangan ada yang mengadu domba Megawati dengan Jokowi. 

SURYA.co.id - Trending di Twitter sejak Kamis (27/10/2022) tagar #MegaDikudeta dan #TrahSoekarnoTamat dengan meminta Presiden Jokowi jadi Ketua Umum PDIP.

Padahal, masih banyak trah Soekarno yang kemungkinan besar bisa menggantikan Megawati yang kini usianya sudah di atas kepala tujuh itu.

Adapun trah Soekarno saat ini yang masih muda adalah Muhammad Prananda Prabowo, Puan Maharani, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri, dan Mohammad Rizki Pratama

Munculnya tagar tersebut membuat petinggi PDIP gerah, termasuk FX Hadi Rudyatmo atau akrab dipanggil FX Rudy.

FX Rudy minta, tidak ada yang membentur-benturkan antara Megawati dengan Jokowi.

"Ngoyo woro (mengada-ada). Pak Jokowi jangan diadu dengan Bu Mega," ujar Rudy, sapaan akrabnya, di Pucang Sawit, pada Jumat (28/10/2022).

"Yang memiliki suara kongres itu DPC PDI Perjuangan bukan relawan," katanya

Bahkan menurutnya trah Soekarno masih layak untuk dipilih sebagai Ketua Umum PDIP pada Kongres mendatang.

Dia juga menyebutkan nama-nama trah Soekarno yang layak menjadi Ketua Umum PDIP mendatang.

"Jadi, kongres PDI Perjuangan ke-6, 2024 nanti, di situ ada Mas Prananda, Mbak Puan, Mbak Puti, dan Mas Pratama itu layak sebagai ketua umum," katanya.

"Ndak ada yang mau melengserkan trah Soekarno. Kalau ada yang menyampaikan, itu tidak tahu organisasi," ujar dia.

Baginya, sebagai kader PDIP, trah Soekarno harus tetap ada di tubuh PDIP.

"Pemilihan Ketum Umum itu di kongres bukan di media sosial. Saya ideologis Bung Karno, kalau bicara ideologi Bung Karno, trah Soekarno harus ada ditubuh PDIP," lanjut dia.

Mega kurang apa lagi...

FX Hadi Rudyatmo bereaksi keras terhadap tagar tersebut.

"Saya selalu menyampaikan, ibaratnya ketua umum saya ini ada yang mencubit. Saya ikut sakit, yang mencubit pasti saya cari," kata Rudy.

Baginya Megawati Soekarnoputri merupakan sosok negarawan.

Hal ini terlihat jelas saat pemilu 2014 lalu.

Saat itu banyak yang mendesak Megawati menjadi calon presiden tapi malah memilih mengusung Presiden Jokowi.

"Buktinya sudah jelas, sewaktu dirinya didesak menjadi calon presiden 2014," katanya.

"Tapi karena kepentingan untuk bangsa dan negera. Beliau masih kurang apa ? Mau jelek-jelekan Bu Mega seperti apalagi?," ungkapnya.

Dia menilai kemunculan tagar ini hanya akan semakin membuat gaduh masyarakat.

Termasuk, juga berpotensi adanya pecahan di badan internal partai.

"Justru itulah yang ingin memecah belah PDI Perjuangan. Saya tegaskan lagi, yang namanya Profesor Doktor H Megawati Soekarnoputri, adalah negarawan," katanya.

"Beliau selalu lebih mementingkan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, keluarga maupun golongan," tegas Rudy.

Disinggung soal banyaknya keinginan Ganjar Pranowo maju sebagai Calon Presiden 2024, Rudy menegaskan semua keputusan ditangan Megawati.

"Semua orang boleh menginginkan. Tapi, yang calon presiden dan wakil presiden itu kewenangan Ketua Umum yang diberikan kewenangan saat kongres atau mandat kongres mulai wali kota, gubernur itu rekomendasi dari Ketua Umum," tegas dia.

FX Rudy diberi sanksi

Sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo mendapatkan sanksi keras dari DPP PDIP karena terang-terangan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. 

FX Rudy mengungkapkan, selama satu tengah jam memenuhi undangan DPP PDIP muncul banyak perdebatan.

Perdebatan yang dimaksud Rudy, yakni klarifikasi soal dirinya yang dianggap melangkahi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Rudy menceritakan di dalam Kantor DPP saat klarifikasi hanya ada dirinya, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

"Perdebatan satu setengah lebih satu setengah jam saya diminta keterangan dan klarifikasi. Saya meminta untuk dibaca sampai akhir (laporan) kalau saya tetap menunggu dan mendukung penuh rekomendasi dari Ketua Umum, itu yang saya sampaikan," kata Rudy.

Selama perdebatan itu, Rudy juga menjelaskan akan menerima semua konsekuensi atau sanksi yang diberikan untuknya.

"Saya juga sampaikan juga saya akan terima sanksi dengan penuh tanggung jawab. Dipecat pun saya tetap PDI Perjuangan," tegasnya.

Bahkan ia mengaku juga memberikan beberapa masukkan atas pemberian sanksi tegas dan terakhir untuk dirinya.

Karena menurutnya, sejauh ini ada beberapa kader yang melakukan tindakan-tindakan yang melebihi dirinya soal calon presiden (Capres) pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dia menyebutkan ada kader yang dianggap merusak citra Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati, Puan Maharani.

Meski tak merinci apa maksudnya.

"Kalau memberi sanksi yang adil, yang merusak citra Mbak Puan itu ya harus diberi sanksi, dan jangan salah menilai saya, kalau Mbak Puan itu sebagai cucu bung Karno dan sebagai Ketua DPP Perjuangan, jadi enggak ada kata saya membenci beliau," tegas Rudy.

"Sebenarnya enggak ada yang salah. Namun karena dinilai melampaui Ketua Umum, saya diberi sanksi karena dianggap melampaui keputusan dan padahal belum ada rekomendasi," tutupnya.

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Balik Sanksi PDI-P: FX Rudy Dianggap Benci Puan Maharani"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Wacana Jokowi Jadi Ketua Umum PDI-P Mengada-ada, FX Rudy: yang Punya Suara Itu DPC Bukan Relawan"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved