Sebelum Membunuh Ica, Rudolf Tobing Peras Korban Rp 29,5 Juta Setelah Itu Dicekik hingga Tewas

Christian Rudolf Tobing alias pembunuh tersenyum mengaku kepada polisi, sebelum membunuh AYR alias Ica terlebih dahulu menguras rekening korbannya.

Editor: Iksan Fauzi
cover Youtube
Korban Ica dan sang pembunuh tersenyum, Rudolf Tobing. Sebelum membunuh rekan kerjanya itu, Rudolf Tobing peras Ica sebesra Rp 29,5 juta setelah itu korban dicekik hingga tewas. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Christian Rudolf Tobing alias pembunuh tersenyum mengaku kepada polisi, sebelum membunuh AYR alias Ica (36) terlebih dahulu menguras rekening korbannya.

Dalam kondisi tangan dan kaki terikat, Ica dipaksa mentransfer uang ke rekening Rudolf sebsar Rp 19,5 juta.

Merasa belum cukup, Rudolf meminta Ica menghubungi orang tuanya untuk mentransfer uang sebesar Rp 10 juta, sehingga total Rp 29,5 juta.

Setelah mendapatkan uang yang diinginkan, Rudolf bertanya kepada Ica, apakah memilih dirinya atau sosok H.

Rudolf menganggap sosok H adalah musuhnya.

Rudolf sebelumnya sakit hati terhadap Ica, H dan wanita inisial S.

Tiga orang tersebut merupakan target pembunuhan yang akan dilakukan Rudolf.

Target utamanya adalah sosok H.

Karena sosok H sulit dihubungi dan yang bisa diajak bertemu hanya Ica, akhirnya wanita asal Toraja itu dibunuh oleh Rudolf. 

Berikut pengakuan Rudolf tentang detik-detik sebelum membunuh Ica sekaligus rekan kerja dan sahabatnya itu dan jasadnya dibuang di kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, Rudolf berniat membunuh rekannya berinisial H yang kini bermusuhan.

Namun tersangka mendapat kesulitan untuk membunuh H sehingga dia mengganti target kepada Icha.

Icha juga menjadi target Rudolf untuk dibunuh karena dirinya merasa sakit hati menganggap dikhianati oleh Icha yang akrab dengan H.

Untuk itu, Rudolf membuat siasat dengan mengajak Icha siaran podcast pura-pura agar terpancing ikut ke apartemen di kawasan Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan setelah sampai di apartemen, korban dibohongi agar tangan dan kakinya diikat oleh kabel tis sebagai kebutuhan konten podcast.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved