FAKTA Rudolf Tobing yang Senyum Usai Bunuh Korbannya: Punya Trauma Masa Lalu & 3 Calon Korban Lain

Berikut sejumlah fakta mengenai Rudolf Tobing, pembunuh wanita di Becakayu, Bekasi, dan memasukkan jasad korbannya ke dalam plastik.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
kolase istimewa
Rudolf Tobing tersenyum saat membawa jasad wanita yang dibunuhnya di atas trolly. Ternyata dia lulusan Amerika. 

Namun, pilihan Rudolf jatuh kepada Apartemen di kawasan Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan mengeluarkan modal hingga Rp400 ribu.

"Jadi pelaku menyewa Rp 300 sampai Rp 400 ribu sehari. Dia datang pagi-pagi di sana buat nyewa apartemen. Setelah ganjil genap selesai korban dijemput," tuturnya.

Baca juga: SOSOK Rudolf Tobing yang Cengar-Cengir Bawa Jasad Wanita yang Dibunuh Masuk Lift, Ini Pekerjaannya

3. Ada tiga calon korban lain

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sebelum membunuh Icha, tersangka ternyata mengincar korban lain yang juga merupakan rekannya berinisial H.

"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf sempat mencoba menemui H.

Tersangka saat itu menghubungi adik H untuk mengetahui keberadaan temannya tersebut.

"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.

Selain itu, Panjiyoga mengatakan masih ada korban lain yang menjadi target tersangka. Dia adalah seorang wanita berinisial S yang juga rekan tersangka.

Namun, pelaku baru berhasil mengeksekusi korban Icha sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

Rudolf mengaku korban I merupakan targetnya yang paling lemah dan mudah dijangkau.

"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga.

4. Analisis kriminolog

Pakar Kriminologi Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala menilai tidak mudah untuk melabelkan seorang pelaku pembunuhan dengan sebutan psikopat.

“Tidak gampang menyebut seseorang psikopat dan psikopat tidak harus berkorelasi dengan kemampuan membunuh. Kalau terlibat kejahatan pada umumnya sih iya,” ujar Adrianus Meliala dilansir dalam keterangannya kepada Kompas.TV, Jumat (21/10/2022).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved