BENARKAH Rudolf Tobing Si Pembunuh yang Tersenyum Bawa Jasad Korban, Psikopat? Masa Lalunya Kelam
Benarkah Rudolf Tobing psikopat? Ini analisis kriminolog dan masa kecilnya yang suram terungkap.
"Pelaku sering dipukuli almarhum orangtua dan punya emosi yang meledak-meledak," jelasnya.
AKBP Indrawienny Panjiyoga juga menyebut Rudolf pernah bersekolah di Amerika Serikat sejak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setelah lulus, kata Panjiyoga, tersangka melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Amerika.
"Tersangka pernah kuliah di Amerika namun dipulangkan karena pelaku dideportasi," ucapnya.
Adapun alasan tersangka dideportasi lantaran pelaku melanggar aturan visa dengan bekerja secara penuh waktu atau full time di negeri orang.
Selanjutnya, Rudolf kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di sekolah tinggi ilmu Teologi di Jakarta.
"(tersangka) melanjutkan sekolah Teologi dan lulus tahun 2015," tuturnya.
Pendeta Muda

Rudolf Tobing sendiri dikenal sebagai seorang pendeta muda di sebuah gereja di Bogor.
"Pelaku berinisial R usianya 36 tahu, dulu pelaku ini pernah menjadi pendeta muda di gereja di wilayah Bogor," kata Panji.
Terpisah, Pimpinan GBP KAM Bogor, Charles F tak mengira orang yang pernah menjadi pendeta muda di gerejanya kini terlibat pembunuhan sadis seorang wanita.
Charles membenarkan Rudolf Tobing pernah menjadi seorang pendeta muda beberapa bulan di Gereja GBP KAM, Kota Bogor.
"Dia seorang Pendeta Muda pada tahun 2021. Masih baru masih anget. Masih dalam penggodokan masih dalam pembinaan. Jadi, di kita itu ada Pendeta Pembantu, Pendeta Muda, dan Pendeta," kata Charles saat dijumpai di GBP KAM, Jumat (21/10/2022).
Charles menjelaskan, sosok Rudolf sebagai pendeta muda hanyalah untuk menyampaikan khotbah ketika ditugaskan.
"Hubungan dia hanya seorang pendeta muda untuk ditugaskan khotbah. Diluar dari itu tidak ada dan tidak punya kewenangan," ungkapnya.