Berita Gresik
Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Dinkes Gresik Tarik Obat Sirup dari Apotek dan Rumah Sakit
Terkait temuan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak, ternyata masih ada apotek di Gresik yang menjual obat sirup yang dilarang BPOM.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, dr Mukhibatul Khusna menarik sejumlah obat sirup yang mengandung Etilen Glikol (EG).
Diduga, masih ada peredaran obat sirup yang mengandung EG di Kebomas, Gresik.
Khusna langsung mendatangi apotek dan rumah sakit di Kebomas Gresik.
Ternyata masih ada apotek yang menjual obat sirup yang dilarang BPOM.
Baca juga: Dinkes Jatim Konfirmasi Temukan 23 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius
Baca juga: BPOM Umumkan Lima Obat Sirup yang Mengandung Cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol
Baca juga: Seorang Anak di Madiun Bergejala Gagal Ginjal Akut, Dinkes Tahan Peredaran Obat Sirup
Baca juga: Dinkes Pastikan Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Probolinggo
"Termorex dan Unibebi Cough masih kami temukan, langsung kami antisipasi dengan cara disisihkan dan ditarik. Obat sirup lain seperri Unibebi Demam Drops, obat batuk Flurin DMP tidak ditemukan," kata Khusna, Jumat (21/10/2022).
Khusna memastikan, semua obat yang dilarang Kemenkes sudah ditarik dari etalase. Pihaknya juga meminta apotek setempat memberikan informasi tertulis agar tidak menjual obat sirup.
"Pengumuman ditempel bahwa tidak melayani penjualan obat yang dilarang sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat," imbuhnya.
Pihaknya memastikan terus memantau seluruh apotek di Gresik yang jumlahnya 230.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran terkait larangan bagi apotek menjual obat jenis sirup. Hal ini sehubungan dengan terus berkembangnya gangguan ginjal akut progresif atipikal yang mayoritas menyerang anak usia 0-5 tahun di Indonesia.
Selain itu, BPOM juga telah mengeluarkan surat edaran terkait dengan lima obat sirup yang mengandung cemaran EG melampaui ambang batas aman.