Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya
TERUNGKAP Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Akui Dipungli Rp 2,5 Juta, Tak Ada Kuitansi Untuk Ini
keluarga korban tewas tragedi Kanjuruhan diduga dipungli Rp 2,5 juta. Ini pengakuan keluarga korban asal Jember.
SURYA.CO.ID - Dugaan adanya pungutan liar (Pungli) terhadap keluarga korban tewas tragedi Kanjuruhan terungkap.
Dugaan pungli itu diungkap Nur Laila, kakak korban tewas tragedi Kanjuruhan asal Jember, Faiqotul Hikmah.
Nur Laila mengaku dipungli oleh petugas ambulans yang mengangkut jenazah adiknya ke Jember, seusai tragedi Kanjuruhan.
Tak tanggung-tanggung, besaran punglinya mencapai Rp 2,5 juta.
Kenyataan ini berbeda dengan pernyataan Presiden Jokowi bahwa seluruh biaya korban tragedi Kanjuruhan ditanggung pemerintah.
Baca juga: MERINDING Firasat 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi Nyata, Bilang Sakaratul Maut hingga Undang Jokowi
"Diminta membayar dua setengah juta, itu tidak ada kuitansi, katanya sih swasta," kata Nur Laili dikutip dari tayangan KOMPAS TV.
Nur juga menjelaskan bahwa permintaan biaya ambulans itu disampaikan sebelum jenazah tiba di rumah duka.
"Pertama kali telepon dari sana, ada biayanya.
Dia bilang ambulans full, terus saya cari mobil di sini nggak ada juga, terpaksa dari sana," ujar Nur.
Nur memenuhi permintaan itu.
"Ya yang penting adik saya sampai sini," ucapnya.
Ahmad Helmi selaku Kepala Dinas Kosial Kabupaten Jember, berharap tak ada lagi kejadian serupa.
"Kami ikut prihatin kalau ternyata ada biaya ambulan untuk pengantaran, dari Malang sampai Jember.
Kami juga berharap semoga tidak terulang kembali," kata Helmi.