Berita Gresik
Kapolres Gresik ke Rumah Duka Korban Tragedi Arema vs Persebaya Asal Ujungpangkah
Dia adalah satu di antara puluhan ribu penonton yang menyaksikan pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melakukan anjangsana ke rumah duka Hadiyatus Tsaniah di Dusun Bondot, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Hidayatus Tsaniah merupakan korban kerusuhan usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Dalam kerusuhan tersebut sebanyak 125 korban jiwa.
Korban tidak hanya dari Kota Malang, tetapi juga banyak yang dari luar kota Malang.
Salah satunya korban yang berasal dari Kabupaten Gresik meninggal dunia atas Nama Hadiyatus Tsania (24).
Dia adalah satu di antara puluhan ribu penonton yang menyaksikan pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melakukan anjangsana ke rumah duka didampingi Kasat lantas dan Muspika Ujung Pangkah. Ditemui orang tua almarhumah, Sukardi.
"Semoga saudara Almarhumah diterima amal ibadahnya dan yang ditinggalkan diberi ketabahan, kami selaku Instansi Polri juga mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya para korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, semoga ini semua bisa menjadi pelajaran penting untuk kita semua, serta di kemudian hari tidak akan terulang lagi kejadian seperti sekarang ini," ujar Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis.
Kapolres Gresik memberikan tali asih dan bingkisan untuk membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Malam harinya menggelar doa bersama dengan ribuan Ultras Gresik. Doa dipanjatkan kepada korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 125 korban jiwa, dua di antaranya anggota Polri.
Doa bersama berlangsung di Stadion Joko Samudro dihadiri Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis bersama Jajaran Pejabat Utama anggota Polres Gresik dan ribuan Suporter Gresik United, Ultras Gresik.
Pantauan di lokasi, doa bersama diawali dengan menyalahkan lilin dilanjutkan dengan doa bersama dan diakhiri dengan tabur bunga.
Kapolres mendoakan para korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.
"Doa bersama ini sebagai bentuk keprihatinan dan duka cita kami yang sedalam-dalamnya kepada para korban tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, " ujar AKBP Azis
Dia juga berharap, ke depan kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Harapan kami kepada para suporter agar lebih tertib dalam berkegiatan, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, " tambahnya.
Sekretaris Ultras Gresik, Abdul Wahab mengatakan bahwa aksi ini sebagai bentuk belasungkawa dan ungkapan duka cita mendalam serta prihatin atas insiden Stadion Kanjuruhan usai pertandingan sepak bola Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.
“Intinya kita sangat prihatin dan menyayangkan kejadian yang menimpa kawan-kawan Aremania,” ujar Gus Wahab, demikian sapaan akrabnya.
Gus Wahab berharap insiden memilukan seperti ini tidak terulang kembali di Indonesia.
Peristiwa kerusuhan kemarin setidaknya bisa dijadikan pelajaran berharga bagi semua pihak untuk saling intropeksi diri dan evaluasi.
“Kami berharap agar peristiwa tersebut tidak lagi terulang di republik ini,” pintanya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA