Tragedi Arema vs Persebaya

Kadinkes Kabupaten Malang : Data Korban Tewas Tragedi Arema vs Persebaya Sebanyak 131 Orang

Jumlah korban tragedi Arema vs Persebaya tersebut didapat atas hasil verifikasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Malang.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/erwin wicaksono
Situasi RS Wava Husada ramai dengan mobil jenazah yang silih berganti memasuki instalasi gawat darurat pasca laga Arema FC kontra Persebaya, Minggu (2/10/2022) dini hari. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo membenarkan saat ini jumlah korban tewas Tragedi Stadion Kanjuruhan berjumlah 131 orang.

Jumlah tersebut didapat atas hasil verifikasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Malang.

"Benar. Berdasarkan verifikasi kami saat ini berjumlah 131 orang korban tewas. Jumlah tersebut kami pastikan juga mengacu jenazah yang sudah dibawa pulang oleh keluarga," ujar Wiyanto ketika dikonfirmasi.

Wiyanto menambahkan, pihaknya terus melakukan sinkronisasi data dengan seluruh rumah sakit di Malang Raya yang menangani jenazah Tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Jenazah termuda adalah atas nama Virdi Prayoga berusia 3 tahun asal Blimbing Kota Malang. Seluruh jenazah dalam data tersebut sudah teridentifikasi.

Di sisi lain, Wiyanto menjelaskan dugaan penyebab utama korban tewas di Stadion Kanjuruhan karena kehabisan oksigen.

Peristiwa berdesakan keluar tribun Stadion ditambah adanya gas air mata turut membuat korban kesulitan mendapatkan oksigen.

"Diduga karena kehabisan oksigen susah bernafas. Namun terkait segala hal tentang penyebab kematian korban kami sepenuhnya serahkan kepada Kepolisian untuk melakukan penyelidikan," tutupnya.

Aremania Kumpulkan Data dan Fakta Tragedi Kanjuruhan

Sementara itu, Aremania kini mulai mengumpulkan data dan fakta di lapangan pasca tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).

Data dan fakta inilah, yang nantinya akan dijadikan bukti nyata untuk pengambilan sikap Aremania.

Mereka menganggap, selama ini terjadi kesimpangsiuran data, terkait jumlah korban meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Hal ini menjadi sesuatu yang disesalkan Aremania, mengingat, banyak Aremania yang meninggal dunia pasca insiden tersebut.

"Saat ini kami masih mengumpulkan data dan fakta yang ada. Itu sudah kami sampaikan kepada teman-teman Aremania yang lain," ucap Danang Indarto, Aremania Tembalangan.

Pria yang juga pentolan dari Komunitas Curva Sud Arema (CSA) ini mengatakan, untuk pengumpulan data, pihaknya meminta bantuan dari rekan-rekan sesama Aremania.

Aremania diminta untuk mendata, tetangga, teman atau saudara yang diketahui telah meninggal dunia Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan.

"Semoga secepatnya data-data ini bisa terkumpul. Karena saat ini saja data simpang siur. Kemarin di media mencapai 180, tiba-tiba data terbaru 125. Ini yang benar yang mana," ujarnya.

Data dan fakta inilah yang nantinya akan dijadikan bukti-bukti Aremania sebelum mengambil sikap ke depan.

Baca juga: 30 Aremania Korban Tragedi Arema vs Persebaya Masih Dirawat di RSSA, Ini Update Kondisinya

Sementara sikap dari Aremania saat ini ialah rutin melakukan doa bersama selama tujuh hari pasca insiden.

"Alasan kami saat ini tidak turun ke jalan karena memang kami sedang berduka. Selama tujuh hari, kami gelar doa bersama, sembari kami mengumpulkan data-data yang ada,"

"Misalkan nanti turun ke jalan hanya orasi, tapi gak ada tuntutan ya percuma. Makannya kami kumpulkan dulu data dan fakta riil di lapangan," tandasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved