Berita Surabaya

Kadin Jatim Sambut Baik Revitalisasi Hubungan Dagang Indonesia-Vietnam

Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menyambut baik upaya pemerintah Vietnam untuk merevitalisasi hubungan perdagangan dengan Indonesia.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Kadin Jatim
Wakil Ketua Umum UMKM Idris Yahya, Wakil Ketua Umum Investasi Turino Junaedi, Ketua Umum KADIN Jawa Timur Adek Dwi Putranto, Konselor Kantor Pusat Urusan Perdagangan Kedutaan Republik Sosialis Vietnam di Jakarta Pham The Cuong, Komite Bilateral Vietnam - Kamboja Kadin Indonesia Edwin Setiawan Tjie, Wakil Ketua Umum Agro dan Pertanian Edi Purwanto, Ketua Kadin Kota Kediri M Solikhin dan Ketua Kadin Kabupaten Kediri David Tompo Wahyudi saat bertemu di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Selasa (26/9/2022). 

Vietnam, lanjutnya, membutuhkan banyak bahan produksi untuk berbagai produk yang akan mereka ekspor.

"Karena ekspor Vietnam sangat luar biasa, dan Indonesia bisa berkolaborasi bukan berkompetisi sehingga kita bisa mapping negara yang sudah dibuka Vietnam. Itu yang bisa kita manfaatkan," tambahnya.

Adapun realisasi ekspor Indonesia di tahun ini diperkirakan akan sangat baik, bahkan surplus.

Dari target US$ 10 miliar, realisasi bisa capai US$ 11,2 miliar.

"Tahun ini kami perkirakan akan mencapai US$ 13 miliar. Dan salah satu objektif dari kunjungan kita adalah bagaimana kita bisa mencapai setting dari objektif bilateral antara Indonesia Vietnam yang mencapai US$ 13 miliar tersebut," ungkap Edwin.

Terkait kendala yang dihadapi Indonesia dalam melakukan kegiatan ekspor, ia mengatakan sejauh ini tidak ada.

Justru Vietnam yang mengalami kendala, salah satunya adalah kewajiban adanya sertifikasi halal, sehingga Kadin Indonesia bersama Konjen RI di kota Ho Chi Minh membantu dan menfasilitasi pelaku usaha Vietnam untuk mendapatkan sertifikasi halal agar produk mereka bisa masuk Indonesia

"Dari sisi perdagangan, kita Indonesia sebagai negara yang besar tidak takut, bukan berarti kita memberikan kemudahan halal tetapi kita memiliki sertifikasi yang bisa menjadi guide atau petunjuk dalam hal sertifikasi halal. nah standar itu yg bisa dijadikan rujukan," tegasnya.

Sementara itu, Konselor Kantor Pusat Urusan Perdagangan Kedutaan Republik Sosialis Vietnam di Jakarta Pham The Cuong mengatakan, jika ingin masuk Vietnam, maka pelaku usaha di Jatim harus mengetahui karakteristik dan budaya serta gaya hidup masyarakat di sana.

"Misalnya, di Vietnam Selatan masyarakatnya  lebih suka manis. Sedangkan Vietnam suka asin. Makanya seperti kopi Vietnam itu kopinya sangat manis sementara di utara, orang lebih suka minum teh. Dan yang harus dipahami lagi bahwa konsumen Vietnam sangat sensitif terhadap harga dan tidak ada loyality terhadap brand. pokoknya murah enak itu yang dibeli," papar Pham The.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved