Berita Tulungagung
Hasil Sampel Air di Pantai Gerangan Tulungagung, Mikroplastik Cemari Pesisir Selatan Tulungagung
Air laut di Pantai Gerangan Tulungagung tercemar mikroplastik, mayoritas berbentuk filamen.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Ecoton telah mengambil sampel air laut di Pantai Gerangan Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, dan mengujinya di laboratorium.
Hasilnya terjadi pencemaran mikroplastik, mayoritas berbentuk filamen.
Menurut Manajer Program Advokasi dan Litigasi Ecoton, Azis, sampel diambil di tiga lokasi berbeda.
"Pantai Gerangan kan tidak terlalu luas. Kami ambil di sebelah kiri, kanan dan di bagian tengah," terang Azis, Kamis (29/9/2022).
Hasil pengujian di Laboratorium Pengujian Ecoton, ditemukan mikroplastik di semua titik.
Total dari 3 sampel yang diambil, ditemukan 140 mikroplastik berbentuk fiber, filamen, fragmen dan granul.
Rinciannya 72 persen berbentuk filamen, 19 persen berbentuk fiber, 6 persen berbentuk granul dan 2 persen berbentuk fragmen.
"Temuan ini menunjukkan bahwa pesisir Tulungagung dalam kondisi tercemar mikroplastik," sambung Azis.
Pantai Gerangan adalah pantai kecil yang tersembunyi di balik bukit. Tidak ada pantai dari permukiman yang bermuara di pantai ini.
Namun ternyata pencemaran mikroplastik cukup tinggi di pantai ini. Pencemaran ini diduga berasal dari sungai-sungai yang bermuara di laut selatan. Ombak lalu membawa sampah-sampah plastik dari sungai ini ke berbagai pantai di selatan.
Karena plastik butuh waktu sangat lama untuk terurai, akhirnya terdegradasi menjadi mikroplastik.
"Kalau pantai yang tersembunyi saja sudah tercemar, pantai-pantai lain pasti juga sudah tercemar," ujar Azis.
Sebelumnya Ecoton juga mengambil sampel di pesisir selatan Trenggalek dan Malang. Hasilnya sama, pencemaran mikroplastik juga sudah massif.
Mikroplastik berbahaya karena memiliki ikatan terbuka (Hidrofob), sehingga mudah mengikat senyawa polutan, seperti logam berat dan pestisida.
"Mikroplastik yang mengikat polutan itu bisa dimakan ikan, lalu polutan itu lepas dilepas di tubuh ikan," papar Azis.
Ikan yang tercemar ini bisa dimakan manusia, sehingga polutan pindah ke tubuh manusia.
Zat-zat berbahaya itu akan memicu berbagai penyakit, seperti kanker.
Temuan mikroplastik ini paralel dengan temuan aneka sampah plastik, saat world clean up day.
Sampah yang ditemukan didominasi bebas saset dan kemasan plastik aneka produk yang dikeluarkan pabrik.
Karena itu Ecoton akan menekan produsen dan pemerintah daerah agar ikut bertanggung jawab. Dalam hal ini Pemkab Tulungagung dan Pemkab Trenggalek.
"Karena sungai yang bermuara di pesisir Tulungagung ini berasal dari Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Tulungagung," tegas Azis.
Sedangkan produsen yang menjadi sumber pencemaran juga wajib bertanggung jawab.
Ecoton telah mengantongi 5 produsen utama yang menjadi pencemar, berdasar audit produk sampah di Pantai Gerangan.
Sebelumnya SURYA.CO.ID, sempat mengunjungi sejumlah pantai yang terpencil, sangat jauh dari permukiman.
Di antaranya Pantai Sioro dan Pantai Jung Pakis di Kecamatan Tanggunggunung.
Namun ternyata kedua pantai ini juga menjadi sarang tumpukan sampah yang dibawa ombak.