HUBUNGAN Kevin Sanjaya dan Herry IP Retak, Ini Biodata Coach Naga Api dan Rekam Jejak Prestasinya
Herry Iman Pierngadi alias Herry IP, pelatih kepala ganda putra Indonesia kini hubungannya retak dengan Kevin Sanjaya, salah satu pemainnya.
Soal kemungkinan memisah duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fadil Imran menyatakan bahwa itu merupakan ranah Kepala Bidang dan Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres), Rionny Mainaky.
"Bukan saya. Kabid Binpres nanti yang akan melihat itu semua. Namun, sejauh ini kan prestasi mereka masih cukup mumpuni di event-event internasional," ucap Fadil.
Terdekat, Kevin/Marcus dijadwalkan berlaga pada turnamen Denmark Open 2022. Turnamen bulu tangkis kategori BWF World Tour Super 750 tersebut bakal diselenggarakan di Odense, Denmark, pada 18-23 Oktober mendatang.
Fadil Imran berharap, masalah tersebut tidak mengganggu persiapan Kevin/Marcus menjelang Denmark Open 2022.
"Ini nanti akan ke Denmark Open. Mudah-mudahan di situ mereka bisa bangkit kembali," kata Fadil Imran.
Siapa sebenarnya Herry IP?

Herry IP lahir di Pangkal Pinang pada 21 Agustus 1962.
Ia memiliki lisensi pelatih dan memiliki ijazah pendidikan di IKIP Jakarta, sekarang Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Suami Loa Kim Fun ini bergabung dengan Dewan Nasional Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) sejak tahun 1993.
Pelatih bulutangkis pada awalnya menangani pasukan Nasional Pratama Indonesia untuk talenta yang akan datang.
Mulai tahun 1999 ia menjadi pelatih dan pelatih utama ganda putra di pusat pelatihan Nasional Pelatnas Cipayung, mengambil alih dari Christian Hadinata yang menjadi Direktur Pelatnas Nasional PBSI.
Ketika ia menjadi pelatih bulutangkis pertama di Cipayung pada periode 1993 hingga 2008, ia menghasilkan sejumlah pasangan ganda putra kelas dunia.
Misalnya Chandra Wijaya / Tony Gunawan (1999 juara Inggris dan 2000 juara Olimpiade), kemudian Chandra Wijaya / Sigit Budiarto (2003 All England & 1997 World Champions), dan Flandy Limpele / Eng Hian (peraih medali perunggu Olimpiade 2004).
Ketika ia memulai pekerjaannya sebagai pelatih di kantor pelatihan Nasional, Herry masih menjadi pelatih klub PB Tangkas.
Namun kemudian ia memutuskan untuk melepaskan ikatan klubnya untuk memilih status sebagai pelatih independen yang bebas tanpa konflik kepentingan.