MISTERI Kakak Asuh Ferdy Sambo Mulai Terkuak, Perencana Kerajaan Sambo hingga Coba Ringankan Hukuman

Kakak asuh Ferdy Sambo yang disebut-sebut berperan dongkrak karir hingga mencoba memperingan hukuman suami Putri Candrawathi, mulai terkuak.

Editor: Musahadah
kolase Kompas.com
Irjen Ferdy Sambo tersangka kasus Pembunuhan Brigadir J yang disebut-sebut dibekingi kakak asuh. Siapa sosok kakak asuhnya? 

SURYA.CO.ID - Misteri kakak asuh Ferdy Sambo yang disebut-sebut berperan dalam penanganan kasus pembunuhan Briigadir J mulai terkuak.  

Keberadaan kakak asuh Ferdy Sambo kali pertama dibongkar Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Muradi

Menurut Muradi, kakak asuh Ferdy Sambo ini sudah terbentuk sejak di Akademi Kepolisian sebagai pola hubungan senior-junior.

Berikut peran kakak asuh Ferdy Sambo dari menaikkan karir  di kepolisian hingga dalam penanganan kasus pembunuhan brigadir J:

1. Berperan dalam loncatan karir Ferdy Sambo  

Baca juga: SOSOK Muradi, Orang Dekat Kapolri yang Bocorkan Akan Ada 7 Polisi Dipecat Gara-gara Ferdy Sambo

Salah satunya karir cemerlang Irjen Ferdy Sambo tidak terlepas dari peran kakak asuh.

Apalagi Irjen Ferdy Sambo bisa memegang jabatan sebagai Kadiv Propam Polri.

Padahal jabatan Kadiv Propam Polri harusnya seorang polisi dengan pengalaman yang luas.

Misalnya dia pernah menjadi penyidik hingga ke level pengambil kebijakan di level provinsi atau Kapolda.

"Kalau saya menyebut FS (Ferdy Sambo) less experience. Tidak pernah pegang Polda. Jadi Kapolres 9 bulan di Brebes, selebihnya di elite. Beberapa menyebutnya (Ferdy Sambo) polisi Jakarta karena muter-muter (menjabat) di Jakarta," ujar Muradi pada program dialog Satu Meja The Forum Kompas.TV, Rabu (24/8/2022) malam.

2. Perencana kerajaan Sambo

Menurut Muradi "kakak asuh" Ferdy Sambo ini adalah master mind atau perencana dari "Kerajaan Sambo".

Bahkan tak hanya menguasai lahan perjudian, tambang juga ikut dikuasai.

"Kakak Asuh" Ferdy Sambo, kata Muradi, ada yang masih aktif di Kepolisian dan memegang posisi strategis. Ada juga yang sudah purnawirawan," ujar Muradi.

Menurut dia kalau Ferdy Sambo diproses secara hukum maka 'Kakak Asuhnya" juga harus diproses.

Lebih lanjut Muradi menilai dilihat dari latar belakang Ferdy Sambo, kerajaan yang dibangun Sambo ini memang ada lantaran didukung oleh "Kakak Asuh".

Untuk itu Kapolri perlu juga melihat hal ini sebagai proses penelusuran lebih jauh mengenai kenapa Kerajaan Sambo kuat dan berkuasa.

"Komisi III DPR juga menanyakan itu, Pak Kapolri butuh waktu untuk menuntaskan itu. Momen ini menarik untuk Kapolri untuk bersih-bersih," ujar Muradi.

3. Coba ringankan hukuman 

MUradi, penasehat ahli Kapolri yang membocorkan akan ada 7 polisi dipecat gara-gara kasus Ferdy Sambo. Ini sosoknya!
MUradi, penasehat ahli Kapolri yang membocorkan akan ada 7 polisi dipecat gara-gara kasus Ferdy Sambo. Ini sosoknya! (kolase kompas.com/tribunnews)

Muradi mengatakan, Ferdy Sambo, tampak jelas masih memiliki power di kepolisian.

Menurut Muradi, Ferdy Sambo yang merupakan eks mantan Kadiv Propam Polri memiliki back up di kepolisian dalam kasus Brigadir J ini.

Khususnya back up dari 'kakak asuh' yang sudah pensiun dari kepolisian.

Kakak Asuh Berupaya Loloskan hingga Ringankan Hukuman Ferdy Sambo

Bahkan katanya Ferdy Sambo dan sang kakak asuh masih intens berkomunikasi untuk bisa lolos atau memperingan hukuman dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini.

 "Katakanlah minggu lalu mereka masih berkomunikasi (Ferdy Sambo dan kakak asuh), masih yang paling vulgar ketika FS enggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat saya implisit dia masih punya power. Masih ada back up di situ (kepolisian)," kata Muradi dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

4. Ada yang sudah pensiun

Muradi menjelaskan, yang disebut 'kakak asuh' di sini adalah para pejabat kepolisian yang masih menjabat di posisi strategis kepolisian maupun yang sudah pensiun.

Dia menduga, 'kakak asuh' ini tidak terlibat langsung dalam kejahatan Ferdy Sambo, namun ikut mendorong agar Ferdy Sambo bisa lolos dari jerat pidana berat.

Itulah sebabnya, Muradi berharap agar kepolisian bisa mengusut keterlibatan 'kakak asuh' tersebut dalam keterlibatan di kasus Ferdy Sambo.

"Saya berharap (pemeriksaan) menyentuh yang sudah pensiun, karena ini jauh punya power mengendalikan FS, yang memberi beliau (Ferdy Sambo pangkat) jenderal, dan sebelum (kakak asuh ini) pensiun juga jadikan (Ferdy Sambo) Kadiv Propam, saya kira itu perlu dikejar juga," kata Muradi.

Dia pun meminta agar kepolisian tidak takut mengusut keterlibatan "kakak asuh" ini.

Karena menurut Muradi, jabatan di institusi polisi itu sama dengan di tentara yang bekerja dalam garis komando.

"Kalau dia tidak pegang tongkat komando, selesai sudah, kalau dia jadi kapolda sekadar megang asisten yang tidak strategis, selesai sudah. Kita punya pengalaman ketika Pak Gatot (Nurmantyo) panglima (TNI) diganti, selesai," ucap Muradi.

Dia menilai, langkah pengusutan keterlibatan para senior kepolisian ini penting agar proses persidangan kasus Sambo bisa berjalan dengan mulus.

"Itu perlu ada langkah cepat sebelum persidangan, poin ketiga tadi, mengusut keterlibatan kakak asuh, apakah terlibat atau tidak," kata Muradi.

Kapolri blak-blakan soal Kerajaan Sambo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo blak-blakan soal diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo blak-blakan soal diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303. (kolase tribunnews)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya blak-blakan mengenai isu diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303 yang mencuat setelah kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Saat menjadi bintang tamu di acara Satu Meja Spesial Ulang Tahun Kompas TV ke-11, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo awalnya menjelaskan soal penyakit masyarakat, satu diantaranya judi yang saat ini menjadi isu ramai.

Kapolri memastikan sudah meminta ke jajarannya untuk tidak ada lagi yang main-main soal judi. 

"Bongkar sampai ke atas. Saya minta teman-teman PPATK untuk menelusuri rekening-rekening untuk ditarik dibongkar ke atas. Ini salah satu bentuk kita serius. Segala bentuk penyakit masyarakat untuk dibersihkan," ucap Jenderal Listyo. 

Presenter Budiman Tanuredjo lalu menanyakan kebenaran diagram kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang sempat ramai saat kapolri hadir di DPR beberapa waktu lalu.

Diakui Kapolri, fakta bahwa judi itu masih ada adalah benar, dan pemberantasannya saat ini masih belum maksimal.

"Tentunya apakah ada konsorsium atau tidak, saya sudah perintahkan untuk diusut tuntas," kata Listyo.

Setelah isu konsorsium 303 itu mencuat, diakui Jenderal Listyo  saat ini banyak pelaku judi yang lari ke luar negeri.

"Saya sudah minta usut sampai ke atas. Begitu didapatkan nama, red notice atau cekal dan kemudian dari situ kita ungkap apakah ada anggota ada yang terlibat atau tidak," katanya.

"Paling tidak, langkah itu, saya tidak ragu-ragu. Saya sudah minta betul-nbetul diungkap," tegasnya,

Lalu, apakah ada konsorsium 303 atau tidak? Kapolri menegaskan untuk menjawab itu dia mengedepankan scientific crime dimana dia berjalan dari pembuktian dahulu.

Terkait diagram kekaisaran Sambo yang sudah beredar, Kapolri memastikan itu ada yang membuatnya. 

Apakah yang membuat diagram kekaisaran sambo dari internal polri atau dari luar, Listyo tidak mau memastikan.

"Mungkin saja ada informasi dari dalam. Tapi bisa juga dari pihak luar.

Yang penting kalau buat saya anggota betul-betul komit, bahwa segala macam perjudian betul-betul bisa diberantas.

Karena itu salah satu membuat citra polri menjadi rusak," tegasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ferdy Sambo Rupanya Masih Punya Power Meski Sudah Berbaju Oranye, Sosok Ini Diduga Jadi Pelindung

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved