Berita Kota Surabaya
Bentuk Ekosistem Merdeka Belajar, Kedaireka Rampungkan Matching Fund 2022 Dengan 5 Tema Prioritas
ini bisa menjadi indikator meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mau berinovasi dan mewujudkannya melalui kolaborasi.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Deddy Humana
“Sejauh ini sebanyak 5.407 proposal telah kami proses dengan maksimal. Harapan kedepannya, semoga semakin banyak insan Perguruan Tinggi dan mitra korporasi yang mendaftar untuk menciptakan sinergi antara perguruan tinggi dan industri,” ungkapnya.
Senada dengan Tjitjik, Kepala Subbagian Tata Usaha Setditjen Diktiristek, Didi Rustam pun berharap kerja keras dari semua pihak dalam mengupayakan Program Matching Fund Kedaireka dapat bermanfaat melahirkan gagasan inovatif dan mendukung implementasinya dengan skema pendanaan matching fund.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua mitra yang telah terlibat bersinergi di Kedaireka Matching Fund 2022.
“Program Matching Fund Kedaireka 2022 telah diselenggarakan dengan usaha yang luar biasa oleh semua pihak. Tentunya penyelenggaraan ini juga kami jadikan pembelajaran untuk menyelenggarakan program Matching Fund Kedaireka lebih baik lagi ke depannya," beber Didi Rustam.
ia berharap insan perguruan tinggi dan mitra industri yang belum sempat mendaftar atau belum mendapat pendanaan tahun ini masih terus bersemangat untuk mendaftar lagi di tahun depan.
Selain itu, Matching Fund Kedaireka 2022 ini tetap mengusung lima tema prioritas terdiri dari Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kemandirian Kesehatan dan Pariwisata. Matching Fund Kedaireka 2022 juga tetap membuka tema umum untuk proposal di luar kelima tema prioritas tersebut.
Ekonomi hijau meliputi pertanian berkelanjutan, konservasi sumber daya, energi terbarukan. Ekonomi biru mencakup budidaya dan pengelolaan sumber daya laut dan pengembangan teknologi pengelolaan sumber daya laut.
Lalu ekonomi digital berupa pengembangan industri gim dan animasi, pembuatan dan pengembangan industri gim dan animasi, pembuatan dan pengembangan layanan berbasis teknologi untuk UMKM.
Tema kemandirian kesehatan meliputi pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pembuatan dan pengembangan obat herbal dan non-herbal serta penanganan permasalahan stunting. Adapun pariwisata mencakup pengembangan dukungan program wisata di lima destinasi super prioritas, pengembangan platform dan database untuk melakukan kurasi budaya.
Melalui tema-tema ini, perguruan tinggi dan mitra industri di tanah air diberi kesempatan berkolaborasi untuk dapat menghasilkan karya rekacipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat. ****
