Berita Surabaya

Relawan Bersih-bersih Pantai Samping Jembatan Suramadu, Berhasil Kumpulkan 500 Kg Sampah

Puluhan relawan turun tangan dalam kegiatan bersih-bersih Pantai di Samping Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya

Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa River Warrior
Para relawan turun tangan dalam kegiatan bersih-bersih pantai di Samping Jembatan Suramadu-Surabaya, Senin (12/9/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Puluhan relawan turun tangan dalam kegiatan bersih-bersih Pantai di Samping Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya, Senin (12/9/2022).

Kegiatan ini untuk membersihkan sampah dan melakukan kegiatan audit merek sampah yang berhasil dikumpulkan, Senin (12/9/2022).

Founder River Warrior Thara Bening Sandrina, mahasiswa asal Desa/Kecamatan Wringinanom-Gresik mengatakan, sampah yang berhasil dikumpulkan relawan sebanyak 25 karung.

Sampah plastik ditotal sebanyak 500 kilogram atau setara dengan 5 kuintal sampah.

Baca juga: 4 Desa dan 6 Sekolah di Kabupaten Gresik Raih Penghargaan Hari Lingkungan Dunia

Di antaranya sampah plastik kresek, styrofoam, kemasaan sachet, botol plastik, senar, bungkus makanan.

“Sampah-sampah tersebut berasal dari laut Selat Madura. Jika saat air laut pasang, maka sampah akan tersangkut di pasir dan batuan,” kata Thara Bening.

Sementara Mahhasiswa Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya Nimas Dwi mengatakan, kegiatan bersih-bersih pantai ini cukup penting sebagai bagian dari pengabdian kepada lingkungan.

“Dengan ikut kegiatan ini saya berharap, sebagai konsumen dan masyarakat memiliki rasa memiliki lingkungan ini dan mulai kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Semoga, kita bisa mengurangi plastik sekali pakai dan pelajari bahayanya,” kata Nimas Dwi, sebagai peserta bersih-bersih sampah.

Sementara, Kepala Laboratorium Ecoton, Rafika Aprilianti mengatakan, banyaknya sampah plastik akan terfragmentasi menjadi serpihan kecil yang disebut mikroplastik. Ada 2 jenis mikroplastik yaitu primer dan sekunder.

Mikroplastik primer adalah mikroplastik yang sengaja dibuat industri ukurannya mikro.

Biasanya, berbentuk microbeads atau granul, dan mikroplastik sekunder adalah hasil degradasi plastik besar berupa mega, makro plastik menjadi mikroplastik atau plastik berukuran kurang dari 5 milimeter. Akibat faktor lingkungan panas, limpasan air, dan faktor fisik lainnya.

“Mikroplastik tersebut akan mengkontaminasi biota laut, air serta kesehatan manusia dan lingkungan,” kata Rafika Aprilianti.

Kegiatan bersih-bersih sampah diinisiasi River Warrior dengan diikuti beberapa komunitas.

Di antaranya Ecoton, Brigade Popok, Mahasiswa Unair, UPI, Pramuka SMAN 3 Surabaya, ITATS, BEM UMM, UNTAG, STIKOSA AWS, Pencinta Alam Jabrik, Lindungi Hutan Surabaya, PENS, STKIP PGRI Sidoarjo, Universitas Hang Tuah Surabaya dan Yayasan Ruang Pasien Indonesia.

Dalam kegiatan ini para relawan lingkungan membersihkan sampah dan melakukan kegiatan brand audit merek sampah.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved