Surya Militer
KLARIFIKASI Kadispenad Soal Video Viral Prajurit TNI Tak Terima dengan Pernyataan Effendi Simbolon
Berikut Klarifikasi Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari Soal Video Viral Prajurit TNI Tak Terima dengan Pernyataan Effendi Simbolon.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Dudung pun meminta agar isu yang menyebutkan adanya keretakan hubungan antara dirinya dan Panglima TNI tak perlu dibesar-besarkan.
"Pangdam dengan kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, kapolri dengan wakapolri, kasad dan panglima ada perbedaan pendapat itu biasa, tetapi ini jangan kemudian dibesar-besarkan," kata Dudung.
Sebelumnya, Effendi Simbolon menyinggung tidak hadirnya KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di rapat tersebut.
Jenderal Dudung diwakili Wakil KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto.
Sementara Jenderal Andika Perkasa hadir bersama KSAL Laksamana Yugo Margono, dan KSAU Fadjar Prasetyo.
Menurut Effendi, bukan kali ini saja Jenderal Andika tidak satu acara dengan Jenderal Dudung.
Effendi menyebut ada banyak temuan yang mengungkap adanya subordinary, disharmoni dan ketidakpatuhan di tubuh TNI.
Dengan keras Effendi bahkan menyebut TNI layaknya gerombolan.
"lebih-lebih ormas jadinya. tidak ada kepatuhan," sebut politisi PDI Perjuangan ini.
Effendi pun mengingatkan bahwa penggerak kekuatan TNI itu selain presiden juga DPR.
"Tanpa persetujuan DPR, Presiden tidak bisa mengerakkan TNI.
TNI hanya alat, hanya instrumen.
Bapak-bapak Jenderal hanya nakhoda sesaat," seru Effendi Simbolon.
Effendy juga menyebut ada pembangkangan di tubuh TNI.
Pembangkatangan dan ketidakpatuhan ini lah yang akan memporak-porandakan TNI.