Berita Lamongan
Tetap Dingin dan Humanis Saat Kawal Demo BBM, Kepolisian Lamongan Diapresiasi Mahasiswa
polres memang menyediakan berupa truk dan pikap yang mondar mandir mengangkut para mahasiswa ke tempat awal berkumpul sebelum demo
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lamongan untuk menolak kenaikan harga BBM, berlangsung di bawah panasnya matahari, Rabu (7/9/2022). Meski begitu, aksi terjadi tanpa ada friksi karena jajaran kepolisian tetap berkepala dingin mengawal aksi yang berlangsung di jalan nasional dan gedung DPRD Lamongan itu.
Tidak hanya itu, para pendemo juga mengapresiasi kepolisian yang bersikap humanis selama berlangsungnya aksi. PMII menyampaikan aspirasi dengan kawalan langsung oleh Kapolres Lamongan, AKBP Yakhob Silvana Delareskha.
Tidak hanya itu, setelah demo berakhir, para mahasiswa difasilitasi oleh polres dengan beberapa unit mobil pikap untuk diantar menuju tempat berkumpul semula. "Polres Lamongan siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada adik-adik mahasiswa agar dalam menyampaikan aspirasi dapat berlangsung aman damai dan kondusif, kami terus mendampingi," kata Yakhob kepada SURYA.
Usai demo, polres memang menyediakan berupa truk dan pikap yang mondar mandir mengangkut para mahasiswa ke tempat awal berkumpul sebelum demo. Karena sudah banyak mahasiswa yang kelelahan setelah turun ke jalan untuk memperjuangkan nasib rakyat.
Pendekatan kemanusiaan yang dilakukan Polres Lamongan diapresiasi mahasiswa PMII. Nampak juga para mahasiswa berdialog akrab dengan Yakhob.
Ketua PMII Komisariat Unisda Sukodadi, Yusuf mengaku salut dengan sisi humanis Polres Lamongan yang memberikan pelayanan kepada mahasiswa yang menyampaikan orasi dengan memberikan tumpangan menuju titik kumpul awal.
"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kapolres Lamongan karena bisa turun bersama kami dan mengamankan serta memfasilitasi saudara-saudara saya PMII," ujar Yusuf.
Mahasiswa, kata Yusuf, bisa leluasa menyampaikan aspirasi tanpa ada gesekan sedikitpun dengan petugas baik polisi maupun anggota TNI AD.
Dalam aksi itu, para mahasiswa menyuarakan penolakan atas kenaikan harga BBM bersubsidi, menuntut pemerintah memberantas mafia BBM, menuntut pemerintah menyelesaikan penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi dan segera membuat kebijakan agar subsidi tepat sasaran.
"Kami menuntut pemerintah untuk bekerja secara optimal dengan membuka ruang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi," ungkap Ketua PC PMII, Sirojul Munir dalam orasinya. *****