BIODATA Suharso Monoarfa yang Dipolisikan karena Singgung Amplop Kiai, Ini Sepak Terjang Politiknya
Suharso Monoarfa, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilaporkan kadernya ke Bareskrim Polri karena singgung amplop kiai.
SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Suharso Monoarfa, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dilaporkan kadernya ke Bareskrim Polri.
Suharso Monoarfa dilaporkan kader yang tergabung dalam Tim Advokat Penyelamatan PPP karena diduga menghina kiai.
Pernyataan Suharso Monoarfa dalam pembekalan yang diberikannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu menjadi pemicu pelaporan tersebut.
Hadrowi perwakilan Tim Advokat Penyelamatan PPP mengatakan, laporan ke Bareskrim terkait materi pengarahan Suharso ketika pembekalan di KPK terkait kiai amplop.
Hadrowi memastikan pihaknya akan mengawal perkembangan kasus tersebut.
Baca juga: BIODATA Suharso Monoarfa Menteri Jokowi yang Gugat Cerai Istri, Pernikahan Sebelumnya Kandas di 2012
Saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan dari Bareskrim Polri terkait laporan yang dibuat.
“Nanti kami tunggu perkembangannya dari Bareskrim Polri. Kami juga akan mengawal terus sampai proses lebih lanjut,” ungkapnya, pada Kamis (1/9/2022).
Sebelumnya, Suharso Monoarfa juga telah dilaporkan oleh sekelompok orang dari Pecinta Kiai (Peci) Nusantara ke Bareskrim Polri.
Di Polda Metro Jaya, Suharso juga dilaporkan oleh Ari Kurniawan yang merupakan mantan santri.
Sementara di daerah, Suharso juga dilaporkan ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oleh kalangan generasi muda dari Santri Nusantara.
Laporannya masih sama, yaitu terkait kebencian atau penghinaan terhadap suatu agama atau golongan di muka umum.
Laporannya masuk ke dalam Pasal 156 dan 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Selain dilaporkan ke pihak berwajib, akibat ucapannya yang dinilai menghina kiai, Suharso juga didesak mundur oleh Majelis PPP.
Namun, hingga kini belum ada penjelasan dari Suharso terkait kasusnya tersebut.
Sementara itu, Suharso Monoarfa angkat bicara terkait dengan ucapan “amplop kiai” yang dinilai oleh sejumlah pihak telah mencemarkan nama baik kiai dan pesantren.