Berita Tuban
Turun ke Jalan, GMNI Tuban Desak Pemerintah Buru Mafia Migas, Bukan Menaikkan Harga BBM
GMNI Tuban menegaskan, bukan menaikkan harga BBM, pemerintah justru didesak agar mengusut pemburu rente subsidi BBM atau mafia migas
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, TUBAN - Kalangan mahasiswa mulai bereaksi atas rencana kenaikan BBM (bahan bakar minyak) oleh pemerintah. Setelah demo mahasiswa di Lamongan, aksi serupa juga dilancarkan para mahasiwa yang tergabung Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Tuban di depan kantor DPRD setempat, Kamis (1/9/2022).
Kendati desas-desus kenaikan BBM yang direncanakan Kamis (1/9/2022) belum terjadi, tetapi kekhawatiran terhadap dampak rencana itu pada harga-harga kebutuhan, sudah mencuat. Karena itulah GMNI pun bergerak dan menyuakan penolakannya.
GMNI Tuban menegaskan, bukan menaikkan harga BBM, pemerintah justru didesak agar mengusut pemburu rente subsidi BBM atau yang lebih dikenal dengan mafia migas, yang bisa memainkan harga minyak di pasaran.
"Kita menolak harga BBM naik, karena akan berdampak buruk kepada masyarakat," kata Ketua DPC GMNI Tuban, Daman Huri kepada wartawan.
Daman juga menjelaskan, naiknya harga BBM bersubsidi dinilai bakal menyulitkan warga, termasuk juga akan berdampak terhadap naiknya harga sembako di pasaran.
Kenaikan BBM merupakan salah satu kebijakan memperihatinkan, yang dikeluarkan oleh pemerintah karena tidak pro dengan aspirasi masyarakat.
"Banyak hal yang harus dibenahi karena ekonomi masyarakat belum sepenuhnya kembali ke siklus normal. Terlebih saat ini dalam tahap pemulihan ekonomi. Karena itu kami menolak kenaikan harga BBM," tegasnya.
Aksi tersebut, DPC GMNI Tuban diterima oleh perwakilan DPRD Tuban. Perwakilan mahasiswa juga melakukan audensi dengan pihak DPRD, yang dikawal oleh pihak kepolisian. Tetapi tidak dijelaskan bagaimana jalannya audensi dan apa hasilnya. *****