Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

Beredar Video Ferdy Sambo Tembak Kepala Brigadir J yang Sudah Tersungkur Sambil Ucap Kemarahan

Beredar video animasi yang menunjukkan adegan rekonstruksi Ferdy Sambo menembak kepala Brigadir J yang sudah tersungkur dan bersimbah darah.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi mengikuti rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Beredar video animasi buatan Bareskrim Polri mempertontonkan adegan Ferdy Sambo tembak kepala Brigadir J yang sudah tersungkur dan bersimbah darah di samping tangga di rumah dinas. 

Posisi Brigadir J saat ditembak Sambo sudah terjatuh dan bersimbah darah di lantai samping tangga dekat gudang rumah dinas mantan Kadiv Propam itu.

Penyidik menggelar rekonstruksi di dua rumah Ferdy Sambo, yaitu rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga, dan rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga.

Rekonstruksi itu memperagakan 78 adegan terkait kejadian di rumah Sambo di Magelang, rumah pribadi di Jalan Saguling, dan rumah dinas di Kompleks Polri.

Total ada lima tersangka dalam kasus penembakan ini.

Mereka yaitu Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, serta Putri Candrawathi.

Kelima tersangka lainnya dikenakan pasal pembunuhan berencana Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana seumur hidup dan hukuman mati.

Kuwat ancam Brigadir J

Dalam rekonstruksi kemarin, juga memperagakan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Kuwat Maruf menyerahkan dua bilah pisau dan handy talky (HT) kepada saksi Prayogi, ajudan Ferdy Sambo.

Penyerahan tersebut berlangsung dalam adegan terakhir rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pisau itu sempat digunakan Kuwat untuk mengancam Brigadir Yosua, di Magelang, Jawa Tengah.

"Kan sudah banyak beredar info keterangan pacar almarhum J yang menyatakan diancam squad-squad lama, Si Kuwat orang lama, bawa pisau (mengancam Brigadir Yosua kalau naik ke atas)," kata Agus kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

Agus menerangkan, hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa penyidik.

Agus menyebut pisau tersebut hanya digunakan Kuwat untuk mengancam Brigadir Yosua, dan tidak sampai dilakukan kontak fisik dengan pisau tersebut.

"Seperti itu kan cerita almarhum kepada pacarnya, dikuatkan keterangan saksi," jelas Agus.

Dalam reka ulang yang dilakukan tim penyidik pada Selasa (30/8/2022) kemarin, ada adegan yang memunculkan visual pisau.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved